Headline

KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.

Apple Torehkan Valuasi US$1 Triliun

Tesa Oktiana Surbakti
04/8/2018 08:30
Apple Torehkan Valuasi US$1 Triliun
(AFP/Spencer Platt)

PERUSAHAAN teknologi raksasa asal Amerika Serikat (AS), Apple, menorehkan capaian besar. Korporasi yang didirikan Steve Jobs tersebut menjadi perusahaan swasta pertama yang mampu menembus valuasi pasar sebesar US$1 triliun.

Pada Kamis (2/8), harga saham produsen Ipod, Iphone, dan Ipad itu melonjak hingga US$207,04 per lembar. Kenaikan harga saham Apple yang membawa valuasi US$1 triliun, terjadi setelah perusahaan memublikasikan perolehan laba dalam kinerja keuangan kuartalan yang di luar ekspektasi.

Capaian tersebut sekaligus menepis skeptis pasca-Tim Cook mengambil alih posisi CEO Apple dari seorang kenamaan, Steve Jobs, pada 2011.

Beberapa orang memandang emiten tersebut membutuhkan inovasi produk baru agar dapat meningkatkan kinerja penjualan. Apalagi analis industri teknologi kerap bertanya-tanya tentang terobosan besar dari Apple yang dapat memukau dunia sepeninggal Steve Jobs.

Akan tetapi, Tim Cook tidak tinggal diam. Masifnya pandangan sinis yang datang menjadi ajang pembuktian untuk menunjukkan perolehan laba yang kuat dan perluasan pasar produk Apple.

Prospek perusahaan teknologi asal 'Negeri Paman Sam' itu pun masih cemerlang. Dengan valuasi US$1 triliun, Apple mampu mengungguli pesaingnya di ranah teknologi, yakni Amazon, Google Owner Alphabet, dan Microsoft.

Kapitalisasi pasar Amazon diketahui mencapai US$900 miliar, sedangkan Google dan Microsoft masing-masing sudah bertengger di atas US$800 miliar.

Genius

Kendati demikian, Apple bukanlah korporat pertama yang mampu masuk dalam lingkaran valuasi triliunan dolar. Pada 2007, perusahaan minyak dan gas (migas) Petro China berhasil menembus valuasi pasar US$1 triliun.

Namun, perlahan saham Petrochina anjlok. Terakhir, valuasi perusahaan asal 'Negeri Tirai Bambu' itu merosot dari US$500 miliar atau di bawah Alibaba.

Sementara itu, para analis menilai prestasi Apple yang menembus level triliun dolar AS itu, tidak lepas dari capaian penjualan produk Iphone 8 dan Iphone X, khususnya di pasar Tiongkok dan Jepang serta pendapatan dari layanan App Store.

Sejak resmi diluncurkan Steve Jobs pada 2007, produk Iphone laris terjual miliaran unit. Perusahan ini terbilang jenius. Pasalnya, konsumen yang menggunakan produk Apple harus membeli perangkat aplikasi melalui App Store yang praktis memperkuat pundi-pundi perusahaan.

Di satu sisi, strategi perusahaan mengeluarkan miliaran dolar untuk membeli saham kembali (buyback) diyakini ikut berkontribusi terhadap capaian valuasi US$ 1 triliun.

Di sisi lain, Tim Cook mengkritisi memanasnya perang dagang antara AS dan Tiongkok yang berdampak pada kebijakan pengenaan tarif lebih tinggi terhadap produk Apple. Selain berpotensi menggerus laba, harga jual produk pun dapat terimbas naik.

"Pengenaan tarif yang lebih tinggi, termasuk pajak kepada konsumen, hanya menghambat pertumbuhan ekonomi. Terkadang kebijakan yang dianggap bagus malah membawa risiko yang tidak diinginkan," cetus Cook.

Menurut analis teknologi independen, Rob Enderle, valuasi triliun dolar yang dicapai Apple bertolak belakang dengan tren kinerja keuangan dalam beberapa kuartal terakhir.

(AFP/CNN/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya