Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PARA pemimpin negara-negara anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO) menghadapi ancaman kredibilitas aliansi militer mereka. Ancaman bukan dari musuh tradisional terbesar, Rusia, melainkan dari kepala negara yang paling berkuasa di NATO yaitu Presiden AS Donald Trump.
Pertemuan di markas NATO di Brussels, Belgia, beberapa hari sebelum Trump bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, menjadi yang tersulit selama bertahun-tahun. Hal itu diungkapkan para analis dan pejabat kepada AFP, Senin (9/7)
Sekutu bersiap untuk menghadapi serentetan serangan dari Trump karena tidak cukup dana untuk belanja pertahanan. Selain itu juga muncul nada skeptis Trump terhadap aliansi yang telah menyokong keamanan Eropa selama 70 tahun yang sangat mungkin akan berubah menjadi permusuhan.
Sebanyak 28 pemimpin negara anggoya NATO lainnya takut apa yang terjadi pada pertemuan G7 bulan lalu terulang. Saat itu pertemuan G7 berakhir dengan kekacauan ketika Trump tiba-tiba menolak pernyataan bersama penutupan.
"Apa yang dikatakan Trump akan menentukan masa depan aliansi, tetapi kami tidak tahu apa yang akan dia katakan," kata seorang diplomat dari negara NATO.
Para diplomat khawatir pertemuan sengit dapat merusak upaya persatuan dalam menghadapi ancaman yang berkembang di sisi timur aliansi. Hal itu terutama setelah Trump bertemu dengan Putin di Helsinki beberapa hari nanti.
Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen, Jumat (6/7) mengatakan kepada Bloomberg TV bahwa KTT harus menunjukkan persatuan, memperingatkan bahwa lawan kami akan senang jika ada permusuhan dalam NATO.
Duta besar Trump untuk NATO Kay Bailey Hutchison menyampaikan harapan serupa untuk keharmonisan saat konfrensi pers dengan wartawan Kamis.
Namun konglomerat lincah itu mengatur panggung untuk pertemuan yang penuh kontroversi itu. Ia malah menyurati sekitar selusin sekutunya di NATO dengan mencaci-maki mereka karena tidak menepati janji 2014 untuk membelanjakan 2% dari PDB mereka buat belanja pertahanan hingga 2024.
Saat ini hanya tiga negara Eropa yang mencapai target 2%. Sementara para pejabat aliansi berharap empat lagi akan bergabung dengan KTT 11-12 Juli. Ini kemungkinan tidak memuaskan Trump.
Dia menuduh sekutu NATO Eropa adalah penumpang dengan mengatakan pada pekan ini bahwa mereka telah memperlakukan AS seperti 'schmucks'.
Seluruh pejabat NATO hingga Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg mengakui peningkatan investasi militer oleh AS di Eropa sejak Trump menjabat. Ini sebagai bukti komitmen Washington yang terus menerus terhadap aliansi.
Tetapi komentar yang dibuat oleh Trump telah melemahkan komitmen AS itu. Terakhir ketika Trump mengatakan kepada para pemimpin lain di G7 bahwa NATO seburuk NAFTA (kesepakatan perdagangan Amerika Utara) yang dia ancam akan bubarkan.
Dukungan yang teguh untuk NATO telah menjadi prinsip dasar dari kebijakan luar negeri AS sejak aliansi ini didirikan pada 1949. Tetapi ketika perang tarif perdagangan antara Trump dan Eropa muncul, ini menunjukkan presiden tidak ragu menyampaikan pemikiran konvensional pada isu-isu internasional utama. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved