Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
AMERIKA Serikat (AS) mulai kemarin telah memberlakukan tarif baru atas barang-barang impor dari Tiongkok. Kebijakan tarif itu merupakan instruksi langsung Presiden AS Donald Trump.
Menurut tarif baru, AS mengenakan bea masuk sebesar 25% untuk sekitar US$34 miliar produk impor dari Tiongkok yang mencakup mesin-mesin, barang elektronik, dan instrumen berteknologi tinggi termasuk otomotif, hard drive komputer, dan LED.
Pemberlakukan tarif baru tersebut bisa jadi sebagai awal dari perang dagang AS-Tiongkok karena Trump telah berikrar untuk menargetkan sebesar US$450 miliar barang-barang Tiongkok yang diekspor ke AS.
Di sisi lain, Tiongkok tidak tinggal diam. Sebagai respons, 'Negeri Tirai Bambu' itu menyatakan bersumpah akan melakukan pembalasan dengan menyasar produk-produk pertanian asal AS.
Menurut anggota komite kebijakan moneter bank sentral Tiongkok, Ma Jun, pukulan pertama yang dilancarkan AS itu hanya akan berdampak terbatas pada ekonomi negara itu.
"Perang dagang senilai US$50 miliar akan memperlambat pertumbuhan produk domestik bruto Tiongkok sebesar 0,2%," papar Ma kepada Xinhua, kantor berita resmi Tiongkok.
Sebaliknya, dengan hanya menyasar U$130 miliar atas barang impor asal AS sebagai balasan, menurut Tiongkok akan berdampak signifkan terhadap AS. Pasalnya, operasional perusahaan multinasional AS di Tiongkok bakal lumpuh.
Pemulihan ekonomi
Sementara itu, bank sentral AS memperingatkan perang dagang berpotensi mengganggu pemulihan ekonomi AS yang kini masuk tahun kesepuluh.
Hal yang sama diungkapkan para pelaku bisnis di seluruh AS. Mereka mengatakan konflik dagang akan menyebabkan efek yang merugikan.
Menurut kalkulasi Kamar Dagang AS, pembalasan dari sejumlah negara seperti Tiongkok, Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa terhadap tarif yang ditetapkan Trump, akan memengaruhi US$75 miliar atas ekspor AS.
Sebelumnya diberitakan, AS mulai menaikkan tarif yang tinggi atas barang-barang impor asal Tiongkok dengan nilai puluhan miliar dolar mulai Kamis (5/7) pukul 24.00. Ini pertanda Trump akan melepaskan 'tembakan' pertama dalam perang dagang dengan Tiongkok.
Di sisi lain, Tiongkok juga telah tegas menyatakan akan menanggapi langkah AS dengan segera. Para ahli telah memperingatkan langkah-langkah tit-for-tat antara dua negara adikuasa di bidang keuangan itu akan mengirimkan gelombang kejut pada ekonomi global dan menyerang jantung sistem perdagangan dunia.
AS memungut tarif 25% pada lebih dari 800 kategori produk Tiongkok senilai US$34 miliar dan telah memperingatkan akan lebih banyak kejutan yang akan datang.
Trump telah mengancam untuk menaikkan secara progresif tarif AS hingga total US$450 miliar. Tahap kedua dari daftar 284 barang senilai US$16 miliar saat ini sedang ditinjau dan mungkin bakal ditambahkan ke daftar AS.
Tiongkok diperkirakan membalas segera dengan memaksakan bea atas barang-barang senilai kira-kira jumlah yang sama dengan penekanan yang lebih besar pada produk pertanian yang sensitif secara politik.
"AS telah memprovokasi perang dagang ini. Kami tidak ingin melawannya, tetapi untuk menjaga kepentingan negara dan rakyat, kami tidak punya pilihan selain berperang," kata Gao Feng, juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved