Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
KETUA Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Joko Supriyono mengungkapkan Pemerintah Indonesia bersama seluruh pemangku kepentingan di industri sawit tengah berupaya membentuk tim untuk membahas kebijakan Pemerintah India yang menerapkan kebijakan tarif bea impor tinggi.
Tim tersebut nantinya akan bertemu dengan tim dari India untuk kemudian mengajukan berbagai usulan-usulan yang menguntungkan kedua belah pihak.
"Tetapi kami belum tau kapan akan bertemu. Apakah saat ini ketika Perdana Menteri India berkunjung atau tidak," ujar Joko di Jakarta, Rabu (30/5).
Joko menyatakan kebijakan Pemerintah India dalam menerapkan bea masuk minyak sawit tinggi hanya akan menyulitkan kehidupan di negara tersebut. Pasalnya, minyak sawit, sebagai minyak nabati, ialah bahan baku utama bagi sebagian besar produk sehari-hari.
"Merka sangat butuh komoditas itu. Semua bangsa butuh minyak nabatu. Kalau mereka naikkan tarif bea impor minyak nabati, sementara produksi mereka terbatas, harga barang-barang di sana pasti akan naik, inflasi akan tinggi. Kita lihat saja mereka kuat berapa lama," tandasnya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved