Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
SEKITAR 15 juta pemilih terdaftar di Malaysia akan mengikuti pemilihan umum yang digelar serentak hari ini di 8.253 pusat pemilihan dengan 28.115 tempat pemungutan suara (TPS).
"Pada hari pemilihan, semua pusat pemilihan akan dibuka mulai jam delapan pagi. Waktu penutupan pencoblosan berbeda-beda mengikuti lokasi pusat pemilihan dan jumlah pemilih. Waktu pemilihan akan ditutup sepenuhnya pada jam lima petang," ujar Ketua Suruhanjaya Pilihan Raya (KPU) Malaysia, Tan Sri Mohd Hashim bin Abdullah, di Kuala Lumpur, kemarin.
Beberapa hari menjelang pencoblosan, kubu oposisi Malaysia yang menjagokan pasangan mantan PM Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim meraih momentum. Sejumlah pakar mengonfirmasi hal itu dan meyakini selisih suara di antara kedua kubu semakin menipis.
Momentum itu pertama kali datang saat mantan perdana menteri Mahathir Mohamad menyatakan siap menggantikan Najib. Oposisi juga semakin terbantu setelah dua politikus veteran, yakni Daim Zainuddin, 80, mantan menteri keuangan, dan Rafidah Aziz, mantan menteri perdagangan dan perindustrian internasional, meninggalkan koalisi PM Najib Razak dan kemudian mendukung Mahathir.
Survei terbaru dari grup riset independen Merdeka Center juga memperlihatkan dukungan terhadap koalisi berkuasa turun 1,8% ke angka 51,2%. Sebaliknya, dukungan untuk oposisi bertambah 7,8% ke angka 43,7%.
Oposisi berharap dapat menggunakan momentum itu untuk mengalahkan koalisi Barisan Nasional yang dipimpin PM Najib.
Salah satu bagian dari kesepakatan Mahathir untuk memimpin koalisi oposisi ialah bahwa setelah dua tahun memimpin negara, dia akan menyerahkan kekuasaan kepada Anwar Ibrahim.
Merdeka Center memprediksi koalisi Pakatan Harapan milik Mahathir dapat meraih 43,7% suara populer (popular vote), sedangkan Barisan Nasional hanya 40,3%. Namun, di bawah sistem pemerintahan Malaysia, partai yang mendapatkan kursi terbanyak di parlemen ialah yang keluar sebagai juara meski tidak memenangi suara populer.
Sejumlah survei saat ini mengunggulkan PM Najib meski mantan anak didik Mahathir itu tengah tersangkut skandal korupsi dan pencucian uang 1MDB (1 Malaysia Development Berhad). (Ant/Medcom/X-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved