Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

RI-Brunei Dongkrak Perdagangan

Pol/X-4
04/5/2018 07:20
RI-Brunei Dongkrak Perdagangan
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah dengan mengenakan seragam militer negara masing-masing berjabat tangan saat mengunjungi Markas Besar Tentara Nasional Indonesia di Cilangkap, Jakarta, kemarin. Kunjungan Hassanal Bo(MI/RAMDANI)

PERTEMUAN bilateral Presiden Joko Widodo dengan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah turut membahas perdagangan kedua negara yang menurun selama beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan data dari Kementerian Luar Negeri, pada 2017 nilai perdagangan RI dan Brunei ialah US$107,75 juta. Angka itu terbilang turun drastis sebab pada 2013, nilai perdagangan dengan Brunei mencapai US$700 juta.

"Penurunan ini tidak terkait dengan volume perdagangan, tetapi dengan nilai perdagangan karena turunnya harga minyak. Brunei sebelumnya banyak mengekspor minyak ke Indonesia. Dengan harga minyak yang turun, otomatis nilai dari perdagangan menjadi turun," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Bogor, Jawa Barat, kemarin.

Karena itu, kedua pemimpin sepakat untuk mencari cara agar nilai perdagangan kedua negara itu meningkat. Caranya dengan menggali bidang-bidang kerja sama dan investasi yang bisa dilakukan.

Untuk mendorong kerja sama perdagangan dan investasi, kedua negara akan membentuk working group kerja sama ekonomi serta meningkatkan interaksi pelaku usaha kedua negara lewat kamar dagang di negara masing-masing.

Saat ini, beberapa produk ekspor RI ke Brunei ialah kelapa sawit, timah mentah, biji cokelat, kertas, dan kawat tembaga. Sementara itu, Indonesia mengimpor mesin appliances, tepung, polimer, serta monitor dan proyektor dari Brunei.

"Tadi kedua pemimpin menyampaikan bahwa untuk di bidang investasi, misalnya, yang memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan antara lain di bidang perikanan, pertanian, perkapalan, dan pelabuhan," tandas Retno.

Ia menjelaskan salah satu kerja sama di bidang pertanian ialah pengembangan varietas padi sembada b9 dan sembada 188.

Selain membahas isu ekonomi, perlindungan warga negara Indonesia menjadi perhatian utama Presiden Jokowi. Apalagi, saat ini jumlah WNI yang ada di Brunei cukup banyak, yaitu 83 ribu WNI, atau 20% dari total penduduk negara tersebut.

Kedua pihak, kata Retno, sepakat memperbarui memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman terkait dengan masalah penempatan dan perlindungan WNI di Brunei.

Selanjutnya, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah dan Presiden Joko Widodo menyaksikan demonstrasi kemampuan prajurit TNI di Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta, Kamis (3/5). Kunjungan Sultan yang merupakan warga kehormatan Kopassus sejak 2003 ke Mabes TNI diiringi 16 orang jajaran petinggi kesultanan.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi dan Sultan kompak mengenakan pakaian dinas lapangan militer masing-masing. (Pol/X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya