Headline

KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.

Awas, Ancaman Peretas dari Balik Akuarium

Denny Parsaulian/I-1
02/5/2018 07:05
Awas, Ancaman Peretas dari Balik Akuarium
(AFP/GETTY IMAGES/ETHAN MILLER)

Sebuah akuarium besar berisi ikan hias indah yang diletakkan di lobi sebuah kasino di Las Vegas, Amerika Serikat, menjadikan kasino itu terlihat berkelas dan bagus. Namun, pemilik kasino tidak menyadari keberadaan akuarium indah itu menjadi incaran para peretas.

Para peretas melihat akuarium itu menjadi cara mudah bagi mereka untuk masuk ke sistem komputer kasino. Mereka pun siap 'beraksi'.

Pemilik sebenarnya telah melindungi jaringan teknologi informasi (TI) dengan firewall dan perangkat lunak antivirus. Namun, para staf lupa akuarium futuristis tersebut terhubung ke sistem komputer kasino yang tujuannya memantau suhu dan kualitas air akuarium.

Para peretas jahat bisa mencoba masuk ke pusat data kasino yang berisi data bank penjudi terkaya di kasino dan meretasnya melalui jaringan yang terhubung ke akuarium.

Namun, kasino yang tidak disebutkan namanya itu beruntung. Di saat tengah menjadi incaran para peretas, mereka tengah mencoba sistem keamanan sebuah perusahaan konsultan keamanan siber baru yang disebut Darktrace. Konsultan kerja sama Inggris-Amerika ini langsung mengetahui adanya kebocoran tersebut.

"Kami langsung segera menghentikannya dan tidak ada kerusakan yang terjadi," kata CEO Darktrace Nicole Eagan seperti dilansir BBC, kemarin. "Tapi semakin banyak alat-alat listrik yang terhubung ke internet, ini menjadi surga bagi para peretas di luar sana."

Perusahaan yang pendirinya ialah mantan-mantan agen rahasia ini menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) atau mesin belajar dalam meningkatkan keamanan siber. Ini semua terdengar sangat rumit, tapi secara sederhana berarti sistem perangkat lunak Darktrace diprogram sedemikian rupa sehingga dapat belajar dan memperbarui diri sendiri.

Bukan hanya mencari virus, sistem ini terus-menerus memonitor sistem komputer perusahaan untuk mencari pola atau perilaku abnormal. Eagan mengatakan inspirasi penggunaan konsep itu berasal dari sistem kekebalan tubuh pada manusia.

"Sama seperti tubuh manusia. Sistem komputer memiliki kulit atau firewall yang menjaga sebagian besar hal tetap di luar. Namun, terkadang bakteri atau virus akan masuk," jelasnya.

"Sistem kekebalan tubuh kita kemudian harus merespons. Tubuh menerima atau mengisolasi apa yang tidak dirinya dan responsnya sangat cepat dan tepat. Itulah cara Darktrace bekerja," papar Eagans yang dikenal sebagai anak genius komputer.

Sekarang Darktrace memiliki nilai lebih dari US$800 juta setelah mendapat suntikan modal dari perusahaan investasi.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya