Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
TIGA puluh tahun yang lalu, Pemerintah Republik Indonesia memberikan sebuah perangkat gamelan lengkap kepada warga Inggris sebagai tanda persahabatan. Perangkat gamelan tersebut ditempatkan di Southbank Centre sampai sekarang.
Dalam keterangan persnya, KBRI London menyebutkan pada Jumat (27/4) digelar pertunjukan untuk memperingati 30 tahun peristiwa bersejarah itu.
Pertunjukan yang dimulai pada sore hari pukul 17.30 sampai 19.00 waktu setempat, itu menampilkan gamelan Jawa oleh kelompok Southbank Gamelan Players, yang memang sudah biasa berlatih di Southbank Centre. Sementara itu, tarian-tarian yang melengkapi pertunjukan malam itu dihadirkan oleh kelompok tari Lila Bhawa Indonesian Dance UK.
Direktur Gamelan di Southbank Centre, Sophie Ransby, dalam sambutannya menyatakan terima kasih atas jalinan persahabatan yang telah terikat antara Indonesia dan Inggris Raya selama ini. Keberadaan gamelan yang menjadi salah satu jenis musik yang digandrungi masyarakat Inggris menjadi pengokoh ikatan persabatan itu, khususnya dalam diplomasi people-to-people. Kekuatan ikatan pada tingkat ini diyakini akan menjamin persahabatan yang lebih panjang.
Usai sambutan tersebut, para pemain menampilkan lagu pertama Diradameta yang dimainkan dengan gamelan lengkap. Menyusul berikutnya adalah Gangsaran – Roning Tawang yang menjadi bagian dari repertoar baku gamelan Solo, Jawa Tengah.
Sajian semakin menarik ketika para pemain menyuguhkan lagu ketiga, yakni Full Fathom Five. Lagu ini merupakan komposisi kontemporer yang diciptakan oleh komponis dan musisi gamelan Alec Roth, salah seorang pendiri kelompok Southbank Gamelan Players.
Alec Roth menjadi perintis penyebaran musik gamelan di Inggris dan dia ikut menabuh gamelan sejak awal gamelan di Southbank. Pementasan ini kemudian diikuti oleh pentas tari topeng tradisi desa Klaten, yaitu Tari Klana, yang ditarikan oleh Sujarwo Joko Prehatin, seorang dalang asal Tengah Jawa yang sudah menetap di Inggris.
Seolah tak puas dengan sambutan meriah dari para penonton yang semakin terkesima dengan alunan-alunan musik gamelan khas Indonesia ini, para pemain kemudian menyuguhkan Gendhing Talu, yaitu bagian dari repertoar tradisi gamelan Jawa yang biasanya dipentaskan sebagai musik awal atau pembuka pada pertunjukan wayang kulit. Sebagai informasi tambahan, kelompok Southbank Gamelan Players berencana akan membawa karya ini pada pertunjukan wayang kulit di Jerman, Cardiff dan Wales tahun 2018 ini.
Karya-karya lain yang ditampilkan pada sesi berikutnya adalah komposisi-komposisi gamelan kontemporer. Ada Cornish Lancaran yang memakai gamelan digabung dengan saxofon yang dimainkan oleh Sophie Ransby. Kemudian, ditampilkan juga Ice Cream Van From Mars, sebuah komposisi ciptaan Malcolm. Lalu, digelar pula Pig in the Kraton, komposisi yang dimainkan oleh gamelan lengkap bernuansa gamelan Bali. Pig in the Kraton ini diciptakan oleh Andy Channing, dimainkan di mana semua pemain memakai kacamata hitam. Salah satu pemain memakai topeng babi, lalu menggoda para penonton. Tingkah ini merupakan bagian dari pertunjukan.
Tidak terlewatkan, para pemain juga menampilkan gending tradisional Gambyong Pareanom, kemudian tarian klasik Solo yang dipentaskan oleh dua penari dari Lila Bhawa Indonesian Dance UK. Menutup pertunjukan kali ini adalah komposisi karya Rahayu Supanggah yang berjudul Bibaran yang diciptakan sebagai penutup sebuah pementasan. Sebuah catatan yang penting dari pementasan di Southbank itu adalah tampak jelasnya kepiawaian para pemain dalam memainkan komposisi tradisionall dan kontemporer. Hal inilah yang kemudian bisa membuat gamelan diterima di telinga masyarakat Inggris, yang memang sudah begitu akrab dengan jenis-jenis musik klasik.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonedia (KBRI) London, E. Aminudin Aziz, hadir bersama istri mewakili KBRI. Dalam kesempatan tersebut, Aminudin menyampaikan terima kasih kepada para pegiat seni gamelan ini, yang telah secara terus menerus merawat budaya Indonesia di tanah Inggris.
Aminudin memuji mereka sebagai ‘duta-duta’ Indonesia yang berakar dari tanah lokal. Aminudin mencatat bahwa beberapa pemain yang aktif dalam kelompok gamelan ini merupakan alumni penerima beasiswa Darmasiswa RI puluhan tahun lalu. Keberhasilan mereka merawat seni gamelan di Inggris ini merupakan salah satu wujud keberhasilan program beasiswa Darmasiswa RI itu.
John Pawson yang merupakan tokoh sentral dalam SBGP merupakan rombongan perintis penerima beasiswa ini. Dalam pandangan John Pawson, untuk belajar gamelan secara utuh, program beasiswa Darmasiswa RI bisa menjadi salah satu pintu masuk terbaik. Oleh karena itu, seraya diamini oleh beberapa alumni lainnya, John Pawson berharap beasiswa Darmasiswa ini dipertahankan dan ditambah kuotanya.(RO/X-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved