Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
PRESIDEN Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, dan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, sepakat bertemu untuk merealisasikan rencana penghapusan senjata nuklir di semenanjung Korea.
Hal itu diungkapkan pejabat AS dan Korea Selatan (Korsel) terkait dengan kelanjutan pembahasan denuklirisasi Korut, di Washington, kemarin. "Saya mengatakan kepada Presiden Trump bahwa dalam pertemuan kami dengan pemimpin Korut, Kim Jong-un berkomitmen melakukan denuklirisasi," kata penasihat keamanan Nasional Korsel, Chung Eui-yong, di Washington.
Kim, lanjutnya, telah berjanji menahan diri untuk tidak melakukan uji coba nuklir lagi. "Dia mengerti latihan rutin militer bersama antara Korsel dan AS harus dilanjutkan dan dia menyatakan keinginannya untuk bertemu Presiden Trump sesegera mungkin," urainya.
Di sisi lain, Trump menghargai tawaran tersebut dan mengatakan pertemuan akan berlangsung pada Mei 2018 untuk mencapai denuklirisasi permanen. Juru Bicara Trump, Sarah Sanders, mengonfirmasi Trump akan menerima undangan untuk bertemu Kim di suatu tempat dan waktu yang akan ditentukan kemudian.
"Kami menantikan denuklirisasi Korea Utara. Untuk sementara, semua sanksi dan tekanan maksimal terhadap negara itu masih tetap ada," tambah Sanders.
Seperti diketahui, Korut selama ini mendapat sanksi internasional yang ketat lewat dukungan resolusi Dewan Keamanan PBB dan dari Tiongkok sebagai sekutu mereka.
Puji Korut
Trump memuji kemajuan besar yang dilakukan Korut karena telah sepakat melakukan pertemuan untuk pertama kalinya. "Kim Jong-un berbicara tentang denuklirisasi dengan perwakilan Korsel, bukan lagi tentang pembekuan," kata Trump di Twitter pada Kamis (8/3) malam.
Dia juga menulis tentang tidak akan ada lagi pelaksanaan uji coba rudal balistik oleh Korut di masa mendatang. "Kemajuan besar telah dibuat, tapi sanksi akan tetap ada sampai tercapai kesepakatan. Pertemuan sedang direncanakan!" tambahnya.
Pengumuman tentang rencana pertemuan Trump dengan Kim pertama kali dirilis Kepala Dewan Keamanan Nasional Korsel, Chung Eui-yong pada Kamis (8/3). Dia mengatakan pemimpin Korut ingin bertemu Trump secepat mungkin dan pertemuan akan berlangsung pada Mei 2018 untuk mencapai denuklirisasi permanen.
Namun, Chung juga mengatakan tekanan terhadap Korut akan terus berlanjut sampai negara itu benar-benar merealisasikan kata-kata mereka dengan tindakan nyata.
Keputusan Trump untuk segera bertemu dengan Kim didukung Wakil Presiden AS, Mike Pence. Dia mengatakan AS tidak membuat konsesi untuk pertemuan dengan Kim serta tidak mundur dalam keputusan menerapkan sanksi dan tekanan maksimal terhadap negara itu.
Menurut staf administrasi Trump, pemerintah AS sebelumnya telah melakukan dialog di level yang lebih rendah untuk mematangkan hal tersebut.
Di tempat terpisah, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menyambut baik rencana pertemuan Trump dengan Kim dan berencana mengunjungi AS pada April ini.
Pandangan pesimistis justru datang dari Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson. Dia enggan berharap lebih pada pertemuan tersebut. "Kami jauh dari negosiasi. Kami hanya perlu bersikap sangat realistis mengenai hal itu," tuturnya.
Sikap senada diungkapkan Presiden Korsel, Moon Jae-in. Dia berpendapat pertemuan tersebut baru tahap permulaan. Karena itu, dia mengaku belum dapat optimistis terhadap hasilnya.
(AFP/TIMES/I-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved