Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
WARGA Italia mulai memberikan suara, kemarin, dalam salah satu pemilihan umum (pemilu) yang paling tidak pasti di negeri itu. Partai sayap kanan dan populis diprediksi bakal meraup suara besar dan Silvio Berlusconi siap memainkan peran utama.
Proses pemungutan suara dibuka pukul 13.00 WIB dan akan ditutup pada pukul 17.00 dengan hasil awal diperkirakan Senin (5/3) pagi.
Bentrokan antara aktivis sayap kanan dan antifasis telah merusak kampanye yang didominasi oleh kekhawatiran tentang imigrasi dan kelesuan ekonomi.
"Kampanye dalam pemilu kali ini sangat negatif," kata Domenico Coricelli, seorang warga berusia 28 tahun yang mencoblos di Florence.
Banyak warga Italia bersikap sinis terhadap janji pemilihan yang disampaikan partai-partai yang bersaing di negara itu dan bingung mengenai hasilnya.
"Kami berharap ada perubahan karena sampai sekarang situasi sangat buruk," kata Enzo Gallo, seorang warga senior di sebuah pasar jalanan di Milan.
"Kelas menengah sudah tidak ada lagi, orang miskin menjadi kian miskin, orang kaya menjadi lebih kaya dan tidak ada keadilan sosial," ujarnya.
Hasil pemilu bisa menjadi jalan buntu antara Gerakan Bintang Lima yang populis, koalisi sayap kanan Forza Italia yang dipimpin mantan Perdana Menteri Silvio Berlusconi, dan Partai Demokrat kiri-tengah yang berkuasa.
Jajak pendapat terakhir sebelum pemungutan suara menunjukkan koalisi Berlusconi memimpin perolehan suara dengan 37%, diikuti oleh Gerakan Bintang Lima dengan 28% dan kiri-tengah dengan 27%.
Namun, di bawah undang-undang pemilu baru yang diterapkan untuk pertama kalinya, setiap koalisi harus memerlukan paling sedikit 40% suara untuk memimpin mayoritas kursi di kedua majelis parlemen.
"Pemilu ini ialah undian. Ini sudah terjadi sebelumnya, tapi tidak pernah seperti hari ini," kata Roberto D'Alimonte, kepala ilmu politik di Universitas Luiss, Roma.
Berlusconi kembali
Pemilu memicu perhatian dengan kembalinya Berlusconi, 81, ke kancah politik kendati karier politiknya sarat dengan skandal seks dan situasi buruk di bidang hukum.
Konglomerat itu tidak dapat memangku jabatan politik karena tuduhan penipuan pajak. Namun, ia telah mengajukan Presiden Parlemen Eropa Antonio Tajani sebagai calon perdana menteri.
Rencana Berlusconi, bagaimanapun, menghadapi tantangan dari rekan koalisinya yang ambisius, pemimpin Liga, Matteo Salvini, yang antiimigrasi dan retorika skeptis.
Salvini mengatakan bahwa dia harus dinominasikan sebagai perdana menteri jika partainya berada di depan Berlusconi dan koalisi mereka secara keseluruhan memenangi mayoritas.
Berlusconi dan Salvini telah berjanji akan mengusir 600 migran ilegal dari Italia jika mereka memenangi kekuasaan, sebuah proposal yang dianggap tidak mungkin oleh kalangan kiri-tengah.
Jika tidak ada partai yang meraup suara mayoritas menyeluruh, para pengamat memperkirakan skenario yang mungkin ialah koalisi besar antara PD dan Forza Italia. Koalisi ini akan menjamin investor, tetapi dapat memperluas sinisme dan mendongkrak kelompok populis dan ultrakanan.
Kemungkinan lainnya ialah pembentukan pemerintahan sementara dan menggelar pemilu baru.
(AFP/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved