Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Inggris Tidak Lagi Danai Lembaga Bantuan Jika Terjadi Pelecehan Seksual

MICOM
15/2/2018 21:52
Inggris Tidak Lagi Danai Lembaga Bantuan Jika Terjadi Pelecehan Seksual
(AFP PHOTO / Daniel LEAL-OLIVAS)

INGGRIS akan berhenti mendanai lembaga bantuan luar negeri jika kelompok itu tidak belajar dari skandal pelecehan seks Oxfam dan pemerintah akan membahas kemungkinan penuntutan dengan penegak hukum.

Penny Mordaunt, Menteri Pembangunan Internasional Inggris mengatakan kepada kelompok penanggulangan kemiskinan bahwa Inggris sebagai -salah satu penyumbang paling dermawan untuk pembangunan luar negeri- akan mengurangi pendanaan jika mereka tidak dapat menunjukkan bebas dari pelecehan itu, yang mengguncang Oxfam.

The Times" melaporkan pada Jumat bahwa beberapa petugas Oxfam telah membayar pelacur untuk berhubungan seks di Haiti setelah gempa pada 2010 di negara itu.

Pihak Oxfam tidak meneguhkan atau membantah laporan tersebut, namun
mengatakan penyelidikan pada 2011 memastikan kesalahan seksual terjadi dan telah meminta maaf.

"Jika Anda tidak melindungi semua orang yang berhubungan dengan organisasi Anda, termasuk penerima derma, staf dan relawan, kami tidak akan mendanai Anda," kata Mordaunt pada pertemuan, yang dihadiri perwakilan lembaga pembangunan di Stockholm.

"Jika Anda tidak menciptakan budaya yang memprioritaskan keamanan orang-orang yang rentan dan memastikan korban dan pelapor dapat menampilkan dirinya tanpa rasa takut, kami tidak akan bekerja dengan Anda," ujarnya.

"Dan jika Anda tidak melaporkan setiap kejadian serius atau tuduhan, tidak peduli bagaimanapun itu merusak reputasi Anda, kami tidak dapat menjadi mitra kerja," katanya tegas.

Mordaunt mengungkapkan bahwa dia akan bertemu dengan kepala Badan Kejahatan Nasional Inggris (NCA). NCA telah memimpin penyelidikan yang menyebabkan pemenjaraan warga Inggris melakukan kejahatan seks yang dilakukan di luar negeri.

"Sementara itu, penyelidikan harus diselesaikan dan setiap penjahat
dituntut. Yang jelas adalah bahwa budaya yang memungkinkan itu terjadi
perlu diubah. Sekarang," pungkas Mordaunt.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya