Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Pelaku Penembakan SMA di Florida Diduga Derita Depresi

Arpan Rahman
16/2/2018 03:00
Pelaku Penembakan SMA di Florida Diduga Derita Depresi
(AFP PHOTO / Gaston De Cardenas)

PRIA bersenjata yang dicurigai dalam penembakan massal di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida, tampak terganggu dan depresi dalam beberapa tahun terakhir. Ibu angkatnya meninggal hanya 3,5 bulan lalu, kata tetangga, teman, dan anggota keluarga.

"Nikolas Cruz (19), ditangkap tanpa insiden serius di sebuah rumah di dekat lokasi tak lama usai penembakan tragis, yang menyebabkan 17 orang tewas dan beberapa lainnya cedera," kata Sheriff Scott Israeli.

Cruz mantan siswa di sekolah tersebut. Namun dikeluarkan karena masalah kedisiplinan. Ibunya, Lynda Cruz, 68 tahun, meninggal 1 November, akibat penyakit yang tidak diketahui.

Anggota keluarganya, Barbara Kumbatovich, asal Long Island, mengatakan mendengar laporan media tentang penembakan massal di Florida. Namun tidak diketahui bahwa tersangka adalah anak dari ipar perempuannya yang baru saja wafat, Lynda.

Lynda dan suaminya, Roger, yang meninggal beberapa tahun silam, mengadopsi Nikolas dan seorang anak laki-laki lain, Zachary, setelah pasangan itu pindah dari Long Island ke Broward County.

Lynda selalu ingin memiliki anak dan pasangan itu mengadopsi di kemudian hari, Kumbatovich berkata, "Saya pikir hanya itu sesuatu yang benar-benar ingin dia lakukan."

"Anak-anak itu ditinggalkan dalam perawatan seorang teman keluarga setelah ibu angkat mereka meninggal pada 1 November," kata Kumbatovich.

"Saya tahu dia telah mengalami beberapa masalah dengan mereka, terutama yang lebih tua. Dia menjadi masalah. Saya tahu dia memang memiliki beberapa masalah dan dia mungkin telah tercandu narkoba. Dia memang mengalami kesulitan emosional atau CQ, "kata Kumbatovich, seperti dilansir Sun-Sentinel, Kamis 15 Februari 2018.

Ayah angkat Nikolas meninggal karena serangan jantung, kata kerabatnya, dan Lynda meminta bimbingan bagi Nikolas di usia muda: "Dia melakukan yang terbaik untuk mendapatkan bantuan yang putranya butuhkan."

Nikolas tinggal bersama seorang kenalan setelah ibunya meninggal. Senator Bill Nelson mengatakan di MSNBC bahwa Cruz mengenakan masker gas dan memegang granat asap. "Dia menyalakan alarm kebakaran sehingga anak-anak keluar ke lorong dan dengan demikian dia mendapat kesempatan dengan lorong yang ramai untuk mulai menembak orang," pungkas Nelson.

Cruz berpartisipasi dalam Army ROTC di SMA. Cruz mengumpulkan sejumlah senjata dan berbicara tentang menembak kadal, tupai, dan katak, kata Trevor Hart, 16, yang mengenal Cruz di kelas Bahasa Spanyol di SMA Marjory Stoneman.

Jonathan Guimaraes, 17, mengatakan bahwa dia dan Cruz berada di JROTC bersama-sama: "Dia normal. Dia tidak punya masalah. "

Cruz suka berburu, tapi Guimaraes mengatakan Cruz hanya memakai senapan airsoft tidak mematikan.

Cruz mengenakan kaos polos ROTC berwarna anggur, celana hitam, dan sepatu bot hitam, saat dibawa ke tahanan. Dia ditempatkan di brankar dan dibawa pergi dengan ambulans. Pukul 16:47 waktu setempat, dia dibawa ke rumah sakit Broward Health North di Deerfield Beach.

Beberapa saat kemudian, dia dibawa ke Markas Sheriff Broward dengan sebuah mobil agen yang ditandai dalam sebuah konvoi pendek. Diborgol dan mengenakan pakaian rumah sakit biru muda, dia dibawa ke markas oleh para deputi. (mtvn/OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya