Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Militer Kuasai Ibu Kota, Kondisi Zimbabwe Kondusif

*/I-2
17/11/2017 02:16
Militer Kuasai Ibu Kota, Kondisi Zimbabwe Kondusif
(AFP PHOTO / STR)

KONDISI di Zimbabwe kondusif seiring dengan upaya untuk mengakhiri krisis politik yang melanda negara itu dan kemungkinan besar akhir dari masa pemerintahan Presiden Robert Mugabe. Mugabe dan istrinya ditahan militer Zimbabwe, sedangkan keberadaan wakilnya, Emmerson Mnangagwa, yang beberapa waktu lalu dipecat dan melarikan diri ke luar negeri pekan lalu belum diketahui. Personel militer Zimbabwe terus berpatroli di jalan-jalan Ibu Kota Harare saat pejabat negara-negara kawasan Afrika Selatan menggelar pertemuan untuk membahas krisis Zimbabwe di Botswana.

Sejumlah menteri negara-negara Afrika Selatan juga telah tiba di Harare untuk menggelar perundingan dengan pihak militer dan Mugabe. Sebuah pernyataan bersama yang ditandatangani lebih dari 100 kelompok masyarakat sipil mendesak Mugabe, kepala negara tertua di dunia, untuk mengundurkan diri secara damai dan meminta militer dengan segera mengembalikan ketertiban dan menghargai konstitusi. Gereja-gereja di Zimbabwe juga merilis pernyataan yang meminta semua warga negara itu untuk tetap tenang. Seiring dengan krisis politik yang melanda Zimbabwe, warga negara itu menikmati kebebasan yang bertahun-tahun tidak mereka rasakan.

Kudeta yang dilakukan militer membawa angin segar bagi warga. Untuk pertama kalinya, warga Zimbabwe tidak harus berhadapan dengan polisi pencari suap yang mendirikan blokade di setiap beberapa kilometer jalan. Prajurit yang menjaga sejumlah tempat pemeriksaan di jalan menuju pusat Kota Harare menyambut para pengguna jalan dengan senyum, memeriksa kendaraan tanpa kekerasan, dan mengucapkan selamat jalan kepada para sopir. Pemimpin oposisi yang juga mantan menteri keuangan Tendai Biti meminta dibentuknya pemerintahan transisi.

Dalam sebuah pernyataan resmi, Biti mengatakan pemerintahan transisi itu harus terdiri dari warga Zimbabwe yang kompeten dengan mandat untuk memulihkan perekonomian dan membentuk pemerintahan yang lebih baik. Joice Mururu, wakil presiden Zimbabwe yang dipecat pada 2014, menyerukan segera digelar pemilu bebas, adil, dan kredibel untuk menentukan pengganti Mugabe. (AP/AFP/*/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya