Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

AS Minta Semua Pihak Menahan Diri

(BBC/*/I-2)
18/10/2017 06:15
AS Minta Semua Pihak Menahan Diri
(AP Photo/Alex Brandon)

AMERIKA Serikat (AS) meminta semua pihak menahan diri setelah pasukan pemerintah Irak merebut Kota Kirkuk serta kunci instalasi kekuasaan Kurdi. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert mendesak semua pihak untuk ‘menghindari bentrokan lebih lanjut’. Dalam pernyataan resminya, Nauert menandaskan AS sangat prihatin atas laporan mengenai kekerasan yang terjadi di Kirkuk. Nauert mengatakan bahwa AS bekerja sama dengan pejabat dari semua pihak untuk ‘menciptakan dialog’, ser­ta memperingatkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengalahkan Islamic State (IS) di Irak.

“Kami mendukung penyelesaian masalah secara damai oleh pemerintah pusat dan daerah, sesuai dengan konstitusi Irak, di semua wilayah yang disengketakan.” ujarnya Kirkuk merupakan provinsi kaya mi­nyak yang diklaim Kurdi dan peme­rintah pusat. Provinsi yang terletak 238 kilometer di utara Ibu Kota Irak, Bagh­dad tersebut diperkirakan memi­liki mayoritas orang Kurdi. Namun, ibu kota provinsinya memiliki banyak populasi Arab dan Turki . Pasukan Irak bergerak menuju Kir­kuk tiga minggu setelah Kurdi melangsungkan referendum kemerdekaan yang sarat akan kontroversi.

Hal itu berkaitan dengan rencana pa­sukan Irak merebut kembali wilayah yang berada di bawah kekuasaan Kurdi sejak IS merebut daerah tersebut. Penduduk daerah yang dikuasai Kur­di, termasuk Kirkuk, mendukung pemisahan diri dari Irak dalam pemungutan suara pada 25 September lalu. Meskipun Kirkuk berada di luar Kur­distan Irak, para pemilih tetap di­izinkan ambil bagian dalam pemungutan suara tersebut. Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menganggap referendum tersebut sebagai perkara inkonstitusional. Di sisi lain, Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG) justru berpendapat sebaliknya.

Sementara itu, laporan mengatakan bahwa pasukan militer yang didukung pemerintah Baghdad telah mengambil alih kendali atas Kota Sinjar yang terletak di barat laut Provinsi Niveneh. Perebutan tersebut terlaksana tanpa adanya kekerasan setelah kandasnya pasukan Kurdi (Pershmega). Parlemen Irak meminta al-Abadi untuk mengerahkan pasukan ke Kirkuk dan wilayah-wilayah lain yang di-seng­ketakan setelah hasil referendum diumumkan. Namun, pada pekan lalu al-Abadi mengatakan bahwa ia tidak menginginkan adanya konfrontasi bersenjata serta akan menyambut mereka untuk diatur dalam ‘administrasi gabungan’. (BBC/*/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya