Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Catalonia Ajak Madrid Berunding

Haufan Hasyim Salengke
17/10/2017 03:33
Catalonia Ajak Madrid Berunding
(AFP PHOTO / PAU BARRENA)

PRESIDEN Catalonia Carles Puigdemont, Senin (16/10), menolak mengatakan apakah dia telah mengumumkan kemerdekaan dari Spanyol. Ia kemudian menyerukan sebuah pertemuan mendesak dengan Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy untuk menyelesaikan krisis politik terburuk di negara itu dalam satu generasi. Menanggapi tenggat Senin (16/10) pagi yang ditetapkan Madrid untuk mengklarifikasi posisinya, Puigdemont meminta pembicaraan dengan Rajoy 'sesegera mungkin'.

Tapi, dia tidak memberikan jawaban pasti 'ya atau tidak' seperti yang diminta Madrid setelah pidato kemerdekaannya yang ambigu pekan lalu. Spanyol telah memberikan Puigdemont tenggat hingga Senin (16/10) pukul 10.00 waktu setempat untuk memperjelas pendiriannya. Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Rajoy, Puigdemont menulis, 'Selama dua bulan ke depan, tujuan utama kami ialah mengajak Anda berdialog.'

Alih-alih mendapatkan jawaban yang dinginkan, Menteri Luar Negeri Spanyol Alfonso Dastis mengatakan Puigdemont telah gagal memberikan jawaban yang jelas. "Sudah jelas Puigdemont belum menanggapi, belum memberikan kejelasan atas apa yang kami tanyakan kepadanya," ujar Alfonso Dastis kepada wartawan. Puigdemont telah mengatakan kepada anggota daerah bahwa dia siap membawa Catalonia 'menjadi sebuah negara merdeka' setelah referendum pemisahan diri pada 1 Oktober yang berlanjut meski ada larangan pengadilan dan ditentang keras Madrid.

Namun, dia langsung mengatakan akan menangguhkan proses persidangan untuk memberi waktu bagi perundingan dengan Madrid. Puigdemont dan beberapa sekutu separatis ingin melakukan mediasi dengan Madrid mengenai nasib wilayah berpenduduk 7,5 juta jiwa itu, sebuah gagasan yang menurut pemerintah pusat bukan sebuah permulaan. "Penghentian mandat politik yang diberikan jajak pendapat pada 1 Oktober menunjukkan tekad pihak kami untuk menemukan solusi dan bukan konfrontasi," kata dia dalam suratnya kepada Rajoy.

"Jangan biarkan situasi semakin memburuk. Dengan niat baik, mengenali masalah dan menghadapinya, saya yakin kita bisa menemukan jalan menuju solusi," ia menambahkan. Catalonia, sebuah daerah paling makmur yang menyumbang seperlima PDB Spanyol, memiliki bahasa dan budaya sendiri, namun terbelah mengenai kemerdekaan.
Pihak separatis berpendapat wilayah kaya itu membantu menopang Spanyol, mengatakan Catalonia membayar lebih banyak pajak, namun tidak memperoleh apa yang harus diterima dan memisahkan diri akan menjadi jalan mencapai kesejahteraan.

Hingga Kamis
Pemerintah pusat Spanyol, kemarin, mengatakan Presiden Catalonia Carles Puigdemont belum menjelaskan apakah dia telah mengumumkan kemerdekaan atau tidak, mendesaknya untuk menentukan sikapnya dengan tenggat Kamis (19/10) pukul 10.00 waktu setempat. "Pemerintah menyesalkan presiden pemerintah Catalonia telah memutuskan untuk tidak menanggapi permintaan pemerintah," kata Wakil Perdana Menteri Soraya Saenz de Santamaria dalam sebuah konferensi pers. Ia menambahkan, "Apa yang telah diminta dan kami minta adalah kejelasan." (AFP/Hym/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya