Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
JARUM jam menunjukkan pukul 09.30 waktu Singapura pada Senin (2/10). Rombongan 18th Indonesia Journalist Visit Programme (IJVP) yang terdiri 12 wartawan menginjak kaki di Marina Bay Cruise Center, Singapura. Dari jarak 2 kilometer dari lokasi, tampak pemandangan mengagumkan. Sebuah kapal besar dengan panjang 1.020 meter tengah bersandar di sisi pelabuhan. Kapal dengan bobot 138.279 ton yang terdiri dari 15 lantai serta mampu membawa 3.807 penumpang dan 1.185 awak kapal itu adalah kapal pesiar Royal Caribbean.
Semula rombongan hanya terkagum-kagum dengan ukuran kapal pesiar Royal Caribbean yang berukuran raksasa. Saat masuk ke kapal lebih jauh, rasa kagum berubah menjadi terpana. Berbagai fasilitas supermewah yang memanjakan para tamunya tersedia. Royal Caribbean memiliki keunggulan yakni outdoor poolside movie screen, duty free shooping, main dining room, the Savoy theatre, dan Vitality spa.
Penumpang tidak akan bosan selama tiga sampai tujuh hari di atas kapal itu. Mereka bisa menyaksikan pula pertunjukan Ice Show. Bahkan para wartawan semakin terkejut dengan suasana di dek lima yang disebut dengan Royal Promenande. Pemandangannya bak di sebuah mal supermewah dengan kafe yang nyaman. Selama ini, kapal pesiar Royal Caribbean telah menawarkan perjalanan bolak-balik ke negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Tiket yang ditawarkan mulai S$966 atau Rp9,5 juta hingga S$1.737 (sekitar Rp17 juta). Namun, selama ini, Royal Caribbean belum pernah berlayar dan bersandar di Indonesia. Padahal selama 2016, tercatat 2,89 juta wisatawan mengunjungi Singapura. Jumlah wisatawan asal Indonesa ialah 17,7% dari jumlah total turis mancanegara ke negara yang luasnya hanya 719 hektare tersebut. Sebagai negara terdekat, Indonesia tetap menjadi ‘lumbung wisatawan’ bagi negara kota tersebut.
Saat menerima kunjungan peserta IJVP, Manajer Komunikasi Korporat Royal Caribbean International Cruises, Chin Ying Duan, mengatakan Royal Caribbean siap melintas laut dan bersandar di pelabuhan Indonesia tahun depan. “Kami berharap pelabuhan di kota-kota yang selama ini menjadi tujuan favorit penumpang kami, seperti di Semarang, Bali, dan Lombok, nantinya bisa menjadi tempat bersandar seperti kapal Mariner of the Seas ini,” kata Chin.
“Selama ini, kapal kami tidak bisa bersandar di pelabuhan kota-kota itu sehingga penumpang yang akan turun harus menggunakan kapal-kapal kecil menuju ke pelabuhan,” papar Chin. Oleh karena itu, pihak STB menyambut baik proyek peningkatan kapasitas pelabuhan di Benoa, Bali. “Peningkatan itu akan memungkinkan pelabuhan menampung kapal pesiar skala besar, seperti yang kami punya, yaitu Royal Caribbean International kelas Quantum yang bisa memuat 3.807 penumpang. Ini kapal pesiar terbesar kedua di dunia,” kata dia.
Para penumpang Royal Caribbean akan mendarat untuk mengunjungi beberapa destinasi wisata di Jawa, Bali, dan Lombok. Chin berharap kunjungan kapal pesiar itu bisa menumbuhkan industri pariwisata dan membuka lapangan kerja di Indonesia. (Deri Dahuri/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved