Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
HARI ini, 10 Oktober 2017, merupakan hari ulang tahun ke-106 Republik China (Taiwan). Pada hari ini, kami tidak hanya merayakan ulang tahun ROC, tapi juga merayakan kerja sama berlimpah antara Taiwan dan Indonesia. Selama ini, Taiwan dan Indonesia sudah memiliki hubungan yang dekat dan saling menguntungkan. Setelah Presiden Tsai meluncurkan New Southbound Policy Mei lalu, hubungan tersebut semakin intens.
Sejak menempati kantor saya di Jakarta per Desember silam, saya telah menyaksikan output signifikan dari kerja sama bilateral antara Taiwan dan Indonesia di bawah New Southbound Policy. New Southbound Policy bertujuan memperluas relasi ekonomi, teknologi dan budaya Taiwan dengan negara-negara di Asia Tenggara dan Selatan. Indonesia, sebagai negara terkemuka di kawasan ini, memainkan peran penting dalam kebijakan baru tersebut. Indonesia adalah mitra dagang terbesar ke-14 Taiwan, nomor satu sumber pekerja migran dan nomor tiga sumber mahasiswa asing.
Sementara itu, investasi Taiwan menempati posisi ke-13 sumber FDI di Indonesia. Namun, kita tidak berhenti di sini. Saat ini, beberapa proyek sedang berlangsung di bawah New Southbound Policy. Dengan mengingat bahwa salah satu prioritas pemerintah Indonesia sekarang adalah swasembada pangan, Taiwan pun bersedia bekerja sama dengan Indonesia dalam bidang pertanian untuk mewujudkan swasembada itu.
Proyek yang sedang berlangsung meliputi zona demonstrasi pertanian, proyek percontohan padi sawah pada penanaman padi berkualitas tinggi, produksi gula dan produksi garam. Figur lain juga merefl eksikan gambaran yang lebih baik mengenai hubungan Taiwan-Indonesia yang semakin kaya dengan adanya New Southbound Policy. Menurut statistik dari BKPM, pada paruh pertama 2017, FDI Taiwan di Indonesia mencapai US$300 juta.
Jumlah itu kira-kira dua kali lebih besar daripada total investasi (US$149 juta) pada 2016. Adapun jumlah penerima beasiswa Indonesia mencapai 69 pada tahun ini, tumbuh 76% jika dibandingkan dengan jumlah 39 penerima pada tahun lalu. Selain beasiswa, pemerintah kami pun membuat “Program Internasional Kerja Sama Industri-Akademisi “ di Taiwan.
Mahasiswa Indonesia yang mendaftar dalam program itu dapat memperoleh keterampilan kejuruan selama studi mereka dan memperoleh kesempatan kerja setelah lulus. Dengan meningkatnya investasi Taiwan di Indonesia dan lebih banyak lagi siswa Indonesia yang menerima pendidikan tinggi di Taiwan, kedua negara bisa memetik keuntungan dari talenta yang lebih besar.
Seperti telah kita saksikan beberapa buah manis kerjasama Taiwan-Indonesia, kami yakin di tahun depan pun akan ada lebih banyak proyek menarik untuk memperdalam hubungan bilate ral kedua negara. Seiring perayaan Hari Nasional ROC (Taiwan), kami juga meramalkan hubungan dan persahabatan yang lebih makmur antara Taiwan dan Indonesia. (S2-25)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved