Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
TEPAT pada 10 Oktober 2017 ini, Republik China (Taiwan) merayakan usianya yang ke-106. Dalam peringatan Hari Nasional Sepuluh Ganda (Double Tenth National Day) tersebut, Taiwan kembali menegaskan semangat reformasi dan revitalisasi nasionalnya. Semangat tersebut diteguhkan Presiden Tsai Ing-Wen melalui Kebijakan Baru ke Arah Selatan (New Southbond Policy) yang diejawantahkan lewat perluasan kerja sama Taiwan dengan 10 negara ASEAN, enam negara Asia Selatan, Australia, dan Selandia Baru. Kemitraan berasaskan diplomasi teguh (steadfast diplomacy) yang berdiri di atas prinsip saling memberi dan saling menguntungkan tersebut terdiri dari kerja sama ekonomi dan perdagangan, keterhubungan kawasan, berbagi sumber daya, serta memupuk talenta sumber daya manusia (SDM). Kepala Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) John C Chen mengemukakan, setelah Presiden Tsai merilis New Southbound Policy pada Mei silam, relasi Taiwan dengan Indonesia semakin menguat.
Dirinya pun telah menyaksikan kelahiran sejumlah kemitraan bilateral di antara kedua negara berlandaskan kebijakan strategis tersebut. “Oleh karena itu, pada hari ini, 10 Oktober 2017, kami tidak hanya merayakan ulang tahun kami, tapi juga merayakan kerja sama berlimpah antara Taiwan dan Indonesia,” ujar Chen. Salah satu kerja sama yang digiatkan misalnya pada sektor pangan mengingat pemerintah Indonesia saat ini memprioritaskan pencapaian swasembada pangan. Interaksi sosial-budaya antara kedua negara juga tampak dari jumlah penerima beasiswa pelajar Indonesia oleh Taiwan yang mencapai 69, tumbuh 76% jika dibandingkan dengan 39 penerima beasiswa pada tahun lalu. Di samping beasiswa, Taiwan pun mendukung upaya penguatan keterampilan (skill) sumber daya manusia (SDM) Indonesia dengan menggelar Program Kerja Sama Industri-Akademik Internasionaldi Taiwan.
Kerja sama menyeluruh
Lebih lanjut, melalui kebijakan Southbound Policy dan steadfast diplomacy, Taiwan bertekad untuk menghadirkan kerja sama yang saling menguntungkan bagi rekan diplomatik dan juga negara yang punya pemikiran dan kepentingan serupa untuk membangun demokrasi
di dunia. Meski Southbound Policy menjadi prioritas, Taiwan juga memperkuat kerja sama dengan mitra diplomatik dan mitra strategis lainnya.
Itu misalnya ditunjukkan saat Presiden Tsai Ing-Wen menerima kunjungan Presiden Paraguay Horacio Cortes, Juli silam, untuk membicarakan perkuatan hubungan Taiwan dan kawasan Amerika Selatan yang sudah berlangsung selama 60 tahun. Sebelumnya, pada Januari, Presiden Tsai juga melakukan safari kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara di kawasan Amerika Tengah, di antaranya ialah El Salvador, Guatemala, Honduras, dan Nikaragua. Kunjungan tersebut bertujuan memperkuat hubungan diplomatik dan kerja sama lintas sektor antarnegara. Karena itu, perayaan 10 Oktober (10.10) juga akan menjadi penegasan semangat nilai-nilai sosial yang dipercaya rakyat Taiwan sejak negara itu berdiri, yaitu demokrasi, kebebasan, hak asasi manusia, dan penegakan hukum.
(RO/S2-25
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved