Trump Kirim RUU Imigrasi ke Kongres

10/10/2017 01:45
Trump Kirim RUU Imigrasi ke Kongres
(AP Photo/Manuel Balce Ceneta)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengirim rancangan undang-undang imigrasi prioritas ke Kongres pada Minggu (8/10). Rancangan itu mencakup pembangun tembok perba­tasan yang kontroversial, mempercepat deportasi, dan menambahkan sejumlah besar petugas penegak hukum untuk menjalankan ketentuan itu. Selain itu, undang-undang tersebut akan mencegah imigran mensponsori keluarga besar mereka untuk pindah ke AS. Trump juga mengikat ke­ingin­an Partai Demokrat untuk memberi perlindungan hukum kepada sekitar 690 ribu imigran yang disebut ‘pemimpi’ karena datang secara ilegal saat masih anak-anak dan dipayungi amnesti oleh mantan Presiden AS Barack Obama pada bulan lalu.

Dia menginginkan keamanan perbatasan yang besar dengan membangun tembok perbatasan sebagai timbal balik perlindungan DACA. ‘Temuan ini menguraikan reformasi harus disertakan sebagai bagian dari pembuatan undang-undang yang menangani penerima status DACA (Deferred Action for Childhood Arrivals)’, tulis Trump dalam surat yang menyertai daftar dengan nama resmi perintah amnesti. Pembangunan tembok besar di perbatasan selatan AS juga disebut Trump akan dibayar Meksiko walaupun Meksiko telah menolak.
Jumlah penegak hukum untuk Immigration and Custom Enforcement ditambah sebanyak 10 ribu orang serta 1.000 pengacara, 370 hakim imigrasi, dan 300 jaksa federal.

Ketentuan membatasi imigran mensponsori kepindah­an anggota keluarga ke AS berlaku untuk pasangan dan anak-anak. Lebih lanjut pembatasan itu untuk menutup celah bagi deportasi anak-anak ke AS. Rancangan undang-undang juga menargetkan finansial ‘kota-kota suaka’ yang menolak upaya Trump untuk mengatasi imigran ilegal. “Pemerintah mengusulkan untuk memblokade kota-kota suaka dari menerima hibah atau kesepakatan kerja sama oleh Kementerian Kehakiman dan Keamanan Dalam Negeri,” katanya. Proprosal lainnya mencakup menindak orang-orang yang melampaui waktu visa, membatasi suaka, dan memperluas kriteria yang membuat sese­orang tidak diterima di AS.

Tindakan Trump itu memunculkan respons penolakan langsung oleh para pemimpin Demokrat di Kongres yang menyebut keinginan Trump jauh dari masuk akal. “Proposal ini gagal mewakil­i usaha kompromi,” ungkap pernyataan bersama yang dirilis Chick Schumer dan Nancy Pelosi, pemimpin Demokrat di Senat dan DPR. Menurut mereka, pembangunan tembok secara eks­plisit dikesampingkan dari perundingan. (AFP/Ire/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya