Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Badai Nate Sapu Amerika Tengah

(AFP/Arv/I-4)
07/10/2017 04:31
Badai Nate Sapu Amerika Tengah
(AP/MOISES CASTILLO)

AMUKAN badai tropis Nate menelan korban tewas se­tidaknya 22 orang di Amerika Tengah. Badai itu datang dengan disertai hujan deras. Pepohonan roboh, jembatan ambruk, dan jalan-jalan berubah menjadi sungai. Ribuan warga terpaksa keluar dari rumah mereka untuk menyelamatkan diri. Menurut ramalan cuaca, badai diperkirakan akan semakin kuat dan bergerak menuju Meksiko dan Amerika Serikat (AS). “Negara yang terkena dampak paling parah sejak Rabu (4/10) ialah Nikaragua. Di negara itu 11 orang tewas dan tujuh lainnya hilang,” kata Wakil Presiden Rosario Murillo kepada media pemerintah.

Identitas korban yang tewas di antaranya dua pekerja di lahan pertanian. Murillo mengungkapkan sejauh ini sudah 800 orang dievakuasi. Pemerintah Nikaragua mencatat hampir 600 rumah terendam banjir dan 14 komunitas terisolasi karena hujan turun berhari-hari.
Secara terpisah, pejabat di Kosta Rika mengatakan karena amukan badai, delapan orang meninggal termasuk seorang gadis berusia tiga tahun setelah mereka tertimpa pohon tumbang dan tanah longsor.

Akibat kekuatan badai yang dahsyat, pemerintah Kosta Rika mengumumkan status keadaan darurat nasional. Direktur Komisi Darurat Nasional, Ivan Brenes, mengatakan lebih dari 5.000 orang mengungsi ke tempat penampungan di pusat kota Kosta Rika. Mereka terpaksa meninggalkan rumah karena banjir dan risiko ta­nah yang tidak stabil akibat ancaman tanah longsor. Sedikitnya 18 jalan utama ditutup dan 12 lainnya hanya dibuka sebagian.

Brenes melanjutkan, di Kota Gua­nacaste yang terletak di barat laut Kosta Rika, banyak jalan raya yang tergenang banjir. Kawasan yang populer di kalangan turis itu hanya dapat dilewati kendaraan roda empat yang tinggi dan kuda. Pemerintah setempat telah me-ngeluarkan peringatan untuk mewaspadai buaya yang mungkin berkeliaran setelah sungai dan muara meluap karena banjir. Badai Nate juga memangsa korban di Honduras. Sedikitnya 17 orang hilang dan tiga lainnya tewas di negara itu. Pada Kamis (5/10) malam, Badai Nate bergerak ke barat laut, yakni sepanjang pantai timur Honduras.

Badai Nate diperkirakan bakal mencapai kekuatan puncak saat mencapai Teluk Meksiko pada Jumat (6/10) malam atau Sabtu (7/10) dini hari. “Beberapa rig minyak dan gas lepas pantai di Teluk Meksiko sudah dievakuasi sebelum badai tiba,” terang Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan pemerintah AS. Amukan badai Nate juga berdampak pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia antara Kosta Rika dan Honduras. Laga kedua kesebelasan terpaksa ditunda dari Jumat sampai Sabtu sambil menunggu badai reda. (AFP/Arv/I-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya