Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Polisi AS Dalami Motif Penembakan

Haufan Hasyim Salengke
03/10/2017 07:15
Polisi AS Dalami Motif Penembakan
(AP Photo/John Locher)

KEPOLISIAN Las Vegas, Amerika Serikat, masih terus menggali motif penembakan di sebuah konser musik yang menewaskan sedikitnya 50 orang dan melukai ratusan lainnya, Minggu (1/10). Itu merupakan penembakan terburuk dalam sejarah modern 'Negeri Paman Sam'. elaku yang diketahui sebagai Stephen Paddock, 64, menembakkan senjatanya pada penonton di Route 91 Harvest Festival dari sebuah kamar di lantai 32 Mandalay Bay Resort and Casino. Paddock tewas dengan menembak diri sendiri saat polisi menyerbu kamarnya.

Sheriff Las Vegas Joseph Lombardo mengatakan pihaknya menemukan 10 senapan di kamar Paddock. Namun, dia belum mengetahui motif penembakan itu. Paddock, kata Lombardo, telah berada di kamar hotel itu sejak 28 September. "Kami yakin dia membunuh dirinya sendiri sebelum kami masuk," ungkap Lombardo dalam konferensi pers. Lombardo mengatakan korban yang tewas lebih dari 50 orang dan 406 lainnya terluka. Menurut Lombardo, penembakan itu merupakan serangan tersendiri dan tidak ada informasi soal motif penembakan. "Kami tidak tahu keyakinannya," ujar Lombardo.

Kelompok Islamic State (IS) mengklaim serangan itu. Melalui media propagandanya, IS mengklaim Paddock telah masuk Islam beberapa bulan sebelumnya. Namun, IS tidak memiliki bukti atas klaim tersebut. Sumber-sumber penegak hukum federal kepada Fox News, kemarin, mengatakan para pejabat federal belum menemukan motif penembakan itu dan tidak melihat ada keterkaitan terorisme internasional. Pensiunan agen khusus FBI John Iannarelli, yang melewati lokasi kejadian beberapa saat sebelum penembakan terjadi, yakin bahwa penembakan itu telah direncanakan dengan matang.

"Pelaku menggunakan senapan dan amunisi mahal," ujarnya. Ia mengatakan FBI dan polisi akan menanyai semua rekan dan keluarga pelaku. Komputer dan telepon Paddock pun akan diperiksa. Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan pihaknya terus memantau dengan saksama dan membantu pihak-pihak yang terlibat dalam penyelidikan insiden itu. "Sejauh ini belum ada informasi yang menunjukkan ancaman khusus dan kredibel terhadap tempat-tempat umum di wilayah," kata pernyataan departemen itu, kemarin pagi.

Menyelamatkan diri
Penembakan yang dilakukan Paddock membuat para pengunjung konser musik panik dan berhamburan ke luar dari lantai atas Mandalay Bay Hotel dan Casino di Las Vegas Boulevard, tempat festival musik berlangsung. Mereka mengatakan mendengar ratusan suara tembakan dari sebuah senapan mesin. Saksi mata Kodiak Yazzie, 36, mengatakan dia dan teman perempuannya sedang menonton konser Jason Aldean ketika mereka mendengar suara seperti pesta kembang api. Lalu musik mendadak berhenti dan suara ledakan-ledakan terde-ngar lagi.

"Para pemusik di panggung terlihat mencari perlindungan dan mencoba lari ke bawah panggung," ujarnya. Ribuan penggemar menghadiri konser di samping Mandalay Bay yang merupakan bagian dari festival musik country tiga hari yang dikenal dengan Route 91. Yazzie mengatakan ribuan pe-ngunjung festival musik itu berhamburan melarikan diri, sementara suara tembakan terus terdengar dan berlangsung lebih dari 5 menit. Meski korban total belum dipastikan, ini merupakan penembakan paling mematikan yang pernah terjadi di AS. Penembakan sebelumnya terjadi Juni 2016 di kelab malam Pulse di Orlando, Florida, yang menewaskan 49 orang. (AFP/AP/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya