Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
LAPORAN DARI MYANMAR
PEMBANGUNAN Rumah Sakit Indonesia di Rakhine State, Myanmar, akan masuk ke tahap pembangunan kedua. Pembangunan rumah sakit itu dibangun atas inisiasi dari pemerintah Indonesia bersama sejumlah organisasi kemasyarakatan.
"Tahap kedua ini mudah-mudahan bisa kita mulai pada bulan Oktober," kata Pelaksana Fungsi Politik KBRI untuk Myanmar Bonifatius A Herindra, di Yangon, Myanmar, Jumat (22/9). Pembangunan tahap pertama sudah diselesaikan lebih awal dari penjadwalan. Tahap pertama tersebut dilakukan guna meninggikan dasar bangunan untuk menghindari banjir.
Sementara, pembangunan tahap kedua akan difokuskan terkait pengerukan dan pembuatan fondasi. Tahap tersebut direncanakan bisa selesai sekitar tiga bulan. Setelah itu, tahap ketiga yakni mendirikan bangunan utama rumah sakit yang diperkirakan membutuhkan waktu hingga tujuh bulan.
Boni menyampaikan lokasi rumah sakit ini cukup strategis. Pasalnya, lokasinya tidak jauh dari pemukiman warga. Selain itu, juga akan dekat dengan bandara yang baru akan dibangun. Namun, ketersediaan air bersih menjadi kendala dari pembangunan rumah sakit tersebut.
Untuk diketahui, pembangunan rumah sakit tersebut didirikan di atas lahan milik pemerintah Myanmar dengan luas sekitar 10.000 meter persegi. Rumah sakit tersebut memakan biaya sebesar Rp25 miliar.
Pemerintah Indonesia dan sejumlah organisasi masyarakat tidak hanya memberikan bantuan pembangunan secara fisik saja, tetapi juga akan membantu pemerintah setempat dalam pelatihan tenaga medis yang akan bertugas di rumah sakit tersebut.
Boni menyampaikan bahwa nantinya pengoperasian rumah sakit tersebut akan diserahkan kepada pemerintah setempat. Untuk itu, pihak dari Indonesia akan memberikan pelatihan tenaga medis terlebih dahulu. "Kita bakal berikan pelatihan medis. Nantinya bisa mengikutsertakan tenaga medis dari rumah sakit besar di Jakarta," katanya.
Selain memberikan pelatihan tenaga medis, pemerintah Indonesia juga akan bekerjasama dengan sejumlah negara untuk melengkapi fasilitas rumah sakit tersebut.
Semua Etnis Terlibat
Boni menyampaikan bahwa esensi dari pembangunan rumah sakit tersebut terletak pada prosesnya. Pasalnya, pembangunannya itu dilakukan oleh masyarakat setempat yang berasal dari beragam etnis disana.
Dubes RI untuk Myanmar Ito Sumardi pun mengatakan hal yang senada. Ia menyampaikan bahwa pembangunan rumah sakit tersebut dibangun atas rasa kebersamaan. Pasalnya, semua etnis terlibat sejak awal pembangunan tersebut. "Yang menarik di sini yang mengerjakan konstruksi (berasal) dari lintas agama dan etnis," ucapnya.(OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved