Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PRESIDEN Venezuela Nicolas Maduro melantik Majelis Konstituante, yang anggotanya baru dipilih pada Jumat (4/8) waktu setempat. Maduro tidak menggubris protes internasional dan penolakan oposisi yang menudingnya telah mengubur demokrasi. Majelis Konstituante akan bekerja sampai waktu yang tidak ditentukan.
Majelis yang sangat berkuasa dan berisi sekutu-sekutu Maduro itu akan berada di sebuah kamar di Istana Legislatif di Caracas, tempat badan legislatif yang dikuasai oposisi berada.
Sesi pelantikan majelis beranggotakan 500 orang itu, yang di dalamnya terdapat istri dan putra Maduro, akan berlangsung dalam suasana tegang. Pihak oposisi telah menyerukan untuk mengadakan demonstrasi massal di ibu kota Venezuela sehingga menimbulkan kekhawatiran akan terjadi lagi kerusuhan dan menambah jumlah korban tewas yang telah mencapai lebih dari 125 orang selama empat bulan terakhir. "Jangan sampai ada provokasi, dan jangan sampai orang-orang terpengaruh provokasi," kata Maduro pada Kamis (3/8) malam saat dia meyakinkan bahwa semua siap untuk Majelis Konstituante.
Dengan kekuatan tak terbatas untuk membubarkan Majelis Nasional atau mengubah undang-undang, badan baru itu ditugaskan untuk menulis ulang konstitusi 1999 yang disusun mentor dan pendahulu Maduro yang sudah meninggal, Hugo Chavez. Jaksa Agung Venezuela Luisa Ortega mengatakan jaksa telah mengajukan kasus ke pengadilan yang menuntut agar Majelis Konstituante dibatalkan meskipun hanya sedikit orang di Venezuela yang yakin hal itu akan tercapai.
Terpilihnya Majelis Konstituante, menurut para pengamat, akan membawa Venezuela semakin terpuruk. Maduro telah berjanji akan menarik Venezuela keluar dari spiral krisis politik dan ekonomi yang memburuk, tanpa menjelaskan caranya. Namun, ekonomi Venezuela malah melemah. Nilai tukar mata uang mereka merosot tajam, dengan kehilangan lebih dari 17% nilainya terhadap dolar AS pada Kamis (3/8). Selain itu, makanan impor menjadi langka dan obat-obatan lebih jauh dari jangkauan banyak orang Ve-nezuela.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved