Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
JAKSA Khusus Amerika Serikat (AS) Robert Mueller, Jumat (4/8), membentuk dewan juri untuk menyelidiki masalah campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016. Mengutip dua sumber yang tidak disebutkan namanya, surat kabar Wall Street Journal melaporkan bahwa dewan juri itu telah memulai penyelidikan di Washington selama beberapa pekan terakhir. Dewan juri memungkinkan Mueller, yang mantan direktur FBI, untuk mengeluarkan surat panggilan dan mendapatkan kesaksiaan di bawah sumpah yang dapat berujung dakwaan kriminal.
Mueller juga mengatakan akan menyelidiki catatan keuangan Presiden AS Donald Trump yang tidak terkait dengan Rusia atau pemilihan. Trump secara terbuka memperingatkan Mueller bahwa urusan keuangannya tidak terkait dengan Rusia dan jika dia menyelidiki hal tersebut, akan melewati batas. "Ini adalah eskalasi proses yang signifikan," ujar pengacara keamanan nasional Bradley Moss. "Anda tidak membentuk dewan juri kecuali jika penyelidikan Anda telah menemukan cukup bukti yang Anda rasa mencerminkan setidaknya satu, jika tidak lebih, ketentuan pidana," imbuhnya.
"Jika Anda mendapat surat dakwaan, langkah selanjutnya ialah menahan terdakwa". Pengacara presiden, Ty Cobb, mengatakan tidak mengetahui dewan juri telah dibentuk. "Masalah dewan juri biasanya rahasia. Gedung Putih membantu apa pun yang dapat mempercepat kesimpulan dari pekerjaan mereka secara adil," ujar Cobb.
Juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan Presiden Trump tidak mungkin menjadi subjek penyelidikan. "Mantan direktur FBI Jim Comey mengatakan tiga kali bahwa presiden tidak diselidiki dan kami tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa hal itu berubah," ujarnya.
Jika dipanggil untuk bersaksi di hadapan dewan juri, Trump tidak akan menjadi presiden pertama yang melakukannya. Sebelumnya, Presiden Bill Clinton terpaksa memberikan perincian tentang hubung-annya dengan Monica Lewinsky, bukti yang akhirnya digunakan untuk memakzulkannya.
Bantahan Trump
Trump telah berulang kali membantah tuduhan kolusi dengan Rusia, dan menyebut dirinya ialah korban dari 'berita palsu' dan 'perburuan jahat'. "Kami tidak menang karena Rusia. Kami menang karena Anda," ujar Trump dalam sebuah demonstrasi bergaya kampanye di barat Virginia pada Kamis (3/8). Mencoba membangun dukungan di antara pendukung utamanya, Trump menyebut tudingan campur tangan Moskow dalam pemilihan presiden 2016 ialah berita buatan dari lawan politiknya.
"Mencoba menipu Anda dengan sebuah cerita palsu yang merendahkan kita semua dan yang terpenting, merendahkan negara kita dan konstitusi kita," ujar Trump.
"Alasan mengapa Demokrat hanya berbicara tentang kisah Rusia yang dibuat-buat ini adalah karena mereka tidak memiliki pesan, tidak ada agenda, tidak ada visi."
"Cerita Rusia ialah rekayasa total. Ini hanyalah alasan atas kekalahan terbesar dalam sejarah politik Amerika," tambahnya.
Namun, sang presiden terpaksa mengakui bahwa putra tertuanya, Donald Trump Jr, dan menantunya, Jared Kushner, serta penasihat tim kampanyenya, Paul Manafort, telah menemui seorang pengacara yang terkait dengan Kremlin untuk mendapat informasi keburukan rivalnya, Hillary Clinton. (AFP/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved