Dua Mantan PM Thailand Bebas Hukuman

(AFP/Ire/I-1)
03/8/2017 00:45
Dua Mantan PM Thailand Bebas Hukuman
(AFP PHOTO / LILLIAN SUWANRUMPHA)

MAHKAMAH agung Thailand, rabu (2/8), membebaskan dua mantan perdana menteri (PM) dan dua mantan kepala polisi yang didakwa terlibat dalam tindakan kekerasan terhadap demonstrasi antipemerintah pada 2008 yang menewaskan dua orang. Mantan Perdana Menteri, Somchai Wongsawat dan wakilnya, Chavalit Yongchaiyudh, ditahan karena dianggap bertanggung jawab atas operasi polisi mengusir demonstran yang mengepung parlemen. Mereka mulai diadili pada 2014 saat militer merebut kekuasaan. Dalam putusannya, kemarin, sembilan hakim menolak kasus itu.

Mereka beralasan otoritas bertanggung jawab untuk membersihkan demonstran yang ricuh dan keduanya tidak bertanggung jawab langsung atas korban jiwa yang jatuh saat itu. "Para demonstran mengepung parlemen dan mengancam akan menyerbu gedung itu, jadi bukan demonstrasi damai. Pihak berwenang harus menggunakan kekuatan untuk membersihkan kawasan itu. Pengadilan telah menolak kasus ini," demikian isi ringkasan pernyataan pengadilan. Saat insiden penumpasan itu terjadi, Somchai ialah perdana menteri yang menjabat, sedangkan Chavalit menjabat sebagai perdana menteri pada 1990-an.

Keduanya berasal dari faksi politik yang terikat dengan mantan PM, Thaksin Shinawatra, pelopor gerakan populis yang juga ipar Somchai. Thaksin digulingkan dalam kudeta militer pada 2006. Sejak itu, 'Negeri Gajah Putih' tersebut terus dilanda kekerasan politik. Pemerintahan hanya menjabat dalam waktu singkat. Partai yang dipimpin Thaksin selalu memenangi setiap pemilihan umum sejak 2001 berkat dukungan besar dari pemilih pedesaan dan warga miskin dari utara. Dalam protes 2008, kelompok yang mengepung gedung parlemen merupakan kelompok anti-Thaksin yang dikenal sebagai kelompok Kaus Kuning.

Setahun kemudian, kelompok itu menduduki Bandar Udara Suvarnabhumi, Bangkok, untuk mencoba menggulingkan pemerintahan. Sekelompok kecil pendukung Kaus Kuning, kelompok anti-Thaksin berteriak, "Pembunuh!" saat keempat orang itu meninggalkan pengadilan setelah dibebaskan. Di luar pengadilan, Somchai melambai kepada pendukungnya. "Saya senang kami menerima keadilan dari pertarungan ini," katanya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya