Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Trump Ancam Sanksi Ekonomi untuk Venezuela

(AFP/Ihs/I-2)
19/7/2017 02:15
Trump Ancam  Sanksi Ekonomi untuk Venezuela
(AP Photo/Alex Brandon)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Selasa (18/7), mengancam akan memberlakukan sanksi ekonomi jika Presiden Venezuela Nicolas Maduro terus mendorong untuk mengubah konstitusi negara Amerika Selatan tersebut. Maduro diketahui akan menggelar pemilihan pada 30 Juli untuk memilih 545 anggota Majelis Kons-tituante yang akan menulis ulang konstitusi Venezuela. “Jika rezim Maduro memberlakukan Majelis Konstituante pada 30 Juli, AS akan mengambil tindakan ekonomi yang tegas dan cepat,” ujar Trump dalam sebuah pernyataan.

Ancaman AS itu muncul setelah kelompok oposisi Venezuela menyerukan boikot nasional selama 24 jam pada Kamis (13/7) sekaligus serangan akhir yang akan memaksa Maduro mundur dari jabatannya. “Maduro adalah pemimpin buruk yang bermimpi untuk menjadi seorang diktator. AS tidak akan diam saat Venezuela runtuh,” tegas Trump. Presiden ke-45 AS itu tidak menyebutkan secara spesifik apa yang akan dilakukan AS. Namun, ancaman tersebut secara dramatis telah meningkatkan pertaruhan dan jangkauan krisis politik ekonomi yang saat ini tengah menimpa Venezuela.

Hampir 100 orang telah meninggal sejak April, saat demonstrasi melawan Maduro di jalanan Vene­zuela berubah menjadi kekerasan. Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar di dunia dan hampir sepenuhnya bergantung pada ekspor minyak mentah mereka. Administrasi Informasi Energi Venezuela mengatakan AS sendiri mengimpor sekitar 270 juta barel minyak per tahun dari Venezuela. Jumlah itu menurun sekitar sepertiga dari satu dekade lalu. Sikap Trump secara eksplisit memihak oposisi Venezuela, yang menuding Maduro mencoba me­ngumpulkan kekuatan diktator untuk bertahan pada kekuasaan.

Akan tetapi, aksi Trump itu semakin menguatkan tudingan Maduro yang menyebut dirinya merupakan korban konspirasi oposisi yang berkolusi dengan ‘Negeri Paman Sam’ itu. Sementara itu, belum ada reaksi langsung dari Presiden Maduro pascaancaman Trump tersebut.
Secara terpisah, kemarin, Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, yang tengah berada di Kuba, dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Raul Castro. Kuba merupa­kan sekutu dekat Venezuela. Menteri Luar Negeri Kolombia Maria Angela Holguin mengatakan krisis Venezuela menjadi pembahasan kedua pemimpin negara tersebut. Namun, dirinya menolak laporan bahwa Santos melakukan kunjungan untuk meyakinkan Castro agar bertindak sebagai mediator dalam krisis yang melanda Venezuela. (AFP/Ihs/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya