Taiwan Rilis Inisiatif Kebijakan Baru

(Hym/I-1)
12/7/2017 02:15
Taiwan Rilis Inisiatif Kebijakan Baru
(AP Photo/Chiang Ying-ying)

REZIM baru Taiwan di bawah kepemimpinan Presiden Tsai Ingwen meluncurkan inisiatif New Southbound Policy yang menjadi salah satu landasan kebijakan luar negeri Taipei. Sebagaimana namanya, inisiatif itu sesungguhnya bukan sepenuhnya kebijakan baru. Namun, New Southbound Policy lebih komprehensif yang diarahkan untuk kerja sama antara Taiwan dan negara-negara di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Pasifik Selatan.

“Jika kebijakan sebelumnya menekankan pada ekonomi dan perdagangan, inisiatif baru ini lebih komprehensif, yang mencakup berbagai bidang kerja sama,” kata Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Taiwan (TETO) di Jakarta, John Chen, dalam dialog Talking ASEAN bertemakan Taiwan’s New Southbound Policy: Implication for ASEAN, di Habibie Center, Jakarta, kemarin.
Chen menyebut area yang terca-kup dalam inisiatif pemerintahan Tsai itu ialah ekonomi, perdagangan, perikanan, infrastruktur, tekonologi tinggi, pertanian, pendidikan dan beasiswa, sektor privat, people-to-people contact, investasi, pariwisata, energi, perkapalan, dan sejumlah sektor lain.

Ia menjelaskan konsep inti dari kebijakan tersebut ialah menetap­kan agenda strategis jangka panjang, menggapai pembangunan yang komprehensif, dan mencipta­kan mutual benefits.
“Negara-negara anggota ASEAN merupakan kawasan yang menjadi fokus utama New Southbound Policy,” ujar Chen. Negara-negara lain yang menjadi target kebijakan itu ialah India, Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, Nepal, Bhutan, Australia, dan Selandia Baru.

Di mana posisi Indonesia dalam inisiatif baru itu? “Indonesia merupakan yang paling penting di antara negara-negara target tersebut,” kata dia. Chen mengklaim apa yang dilakukan atau segala kegiatan Taiwan di Tanah Air melambangkan New Southbound Policy di ASEAN secara keseluruhan. Selain dipandang sebagai pemain kunci di kawasan Asia Tenggara, Indonesia menurut Chen memiliki sumber daya manusia yang besar. Negeri ini sekarang menjadi sumber pekerja asing terbanyak untuk Taiwan yakni 240 ribu orang.

Total volume perdagangan Taiwan-Indonesia menyentuh US$7 miliar, dengan Indonesia menikmati surplus sebesar US$1,58 miliar. Taiwan berada di posisi ke-19 untuk sumber investasi langsung luar negeri (FDI) Indonesia. Akumulasi investasi Taipei di Tanah Air mencapai US$15 miliar. “Dengan lebih dari 2.000 per­usahaan Taiwan di Indonesia, kami tidak puas. Taiwan akan meningkatkan investasi di sini dan memacu kerja sama ekonomi dan industri yang lebih luas lagi,” kata Chen. (Hym/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya