Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Tokoh Sekuler Tantang Erdogan

(AFP/Ihs/I-3)
10/7/2017 07:45
Tokoh Sekuler Tantang Erdogan
(AP/LEFTERIS PITARAKIS)

TOKOH oposisi Kemal Kilicdaroglu bertekad terusmenentang pemerintah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat mengakhiri aksi long march dari Kota Ankara ke Kota Istanbul Minggu (9/7). Pemimpin Partai Republik Rakyat (CHP) itu telah mela­kukan long march sejauh 450 kilometer sejak 15 Juni dari Ankara sebagai bentuk protes atas penangkapan seorang anggota parlemen dari partainya. Para pendukung Kilicda­roglu menyebut aksi mereka meniru yang pernah dilakukan tokoh kemerdekaan India, Mahatma Gandhi, pada Maret 1930.

Namun, pemerintah Turki menolak aksi long march tersebut dan menilai aksi yang melibatkan ribuan orang telah mengganggu lalu lintas dan membuat kemacetan. Dengan mengusung poster yang bertuliskan ‘Keadilan’ tanpa simbol CHP. Kilicdarog­lu memprakarsai pawai tersebut setelah anggota parlemen dari partainya, Enis Berberoglu, ditangkap. Berberoglu yang juga mantan jurnalis dijatuhi hukuman 25 tahun penjara dengan tu­duhan membocorkan infor­masi rahasia ke sebuah surat kabar.

“Mengapa saya berjalan? Long march sejauh 450 kilometer ini memiliki satu tuju­an, yakni keadilan,” ujar dia ke­tika tiba di Istanbul pada Jumat (7/7). “Mereka bertanya, ‘Bisa­kah kita mencari keadilan di ja­lan?’ Ya, jika ada ketidak­adil­an dan ilegalitas di negara Anda,” papar tokoh sekuler itu. “Dan jika pengadilan negara Anda tidak mampu memberikan keadilan, Anda akan berdiri dan berjalan. Itulah yang saya lakukan, saya punya satu moto, yakni ke­adilan,” ujar Ketua CHP. (AFP/Ihs/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya