Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Jabatan Putra Mahkota Saudi Bergeser

(AFP/CNN/I-3)
22/6/2017 03:45
Jabatan Putra Mahkota Saudi Bergeser
(Ist)

DALAM perombakan hierarki di Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud menggeser kedudukan keponakannya, Pangeran Mohammed bin Nayef yang semula menjadi putra mahkota digantikan oleh putranya, Mohammed bin Salman bin Abdulaziz. Penunjukan Mohammed bin Salman, 31, diumumkan dalam sebuah keputusan Kerajaan Saudi yang dilaporkan surat kabar Saudi Press Agency (SPA), Rabu (21/6). Penunjukan itu otomatis membuat Mohammed bin Salman sekarang menjadi yang pertama dalam hierarki kekuasaan yang akan menggantikan Raja Salman sebagai penguasa rezim Al-Saud.

Dengan penunjukan itu, dia otomatis menjabat menteri pertahanan dan ketua dewan urusan ekonomi dan pembangunan. Laporan SPA menyebutkan Mohammed bin Salman dipilih sebagai putra mahkota dengan melibatkan 31 dari 43 anggota Komite Suksesi Kerajaan Saudi dalam pertemuan di Istana Al Safa, Makkah pada Rabu (21/6) dini hari.
Pangeran Mohammed bin Nayef, 57, secara otomatis 'disingkirkan' dari perannya sebagai kepala keamanan dalam negeri. "Dia (Mohammed bin Nayef) telah berjanji setia kepada putra mahkota yang baru," kata kantor berita SPA.

Raja Salman, 81, mulai naik takhta pada Januari 2015 setelah kematian saudara tirinya, Abdullah bin Abdul-aziz. Saudi selama ini umumnya diperintah raja-raja di usia 70-an atau 80-an. Promosi terbaru Pangeran Mohammed bin Salman, dan capaiannya yang cepat, dipandang kalangan generasi muda sebagai pertanda bahwa segala sesuatu yang lazim berlaku telah berubah. "Tentu saja dia (Raja Salman) sudah membuat jengkel banyak pihak di keluarga kerajaan yang dulu dipimpin jajar-an orang yang lanjut usia," kata editor BBC Timur Tengah, Jeremy Bowen.

Koresponden BBC itu menambahkan, Raja Salman yang kini berusia 81 tahun dilaporkan tidak sehat. Dengan kondisinya tersebut, Salman harus mempersiapkan penggantinya.
Analis politik Timur Tengah, Barak Seener dari Strategic Intelligentia mengatakan sebagai penerus, Mohammed bin Salman akan memiliki pengaruh lebih besar untuk menerapkan usaha modernisasi sosial dan ekonomi.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya