Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pasukan Irak Pukul Mundur

21/6/2017 07:50
Pasukan Irak Pukul Mundur
(AFP/AHMAD AL-RUBAYE)

KELOMPOK milisi Islamic State (IS) semakin terdesak setelah pasukan gabungan Irak yang didukung serangan udara pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) berhasil memukul mundur IS ke wilayah Kota Mosul, Senin (19/6). Dengan gencarnya gempuran serangan pasukan Irak, otoritas setempat meminta warga sipil untuk tetap berada di dalam rumah mereka. Sebaliknya, kelompok IS diminta menyerahkan diri atau memilih untuk mati.

Di tengah pertempuran sengit, lebih dari 100 ribu warga sipil masih terjebak di Kota Tua Mosul.

Komandan Tertinggi Kontra Terorisme (CTS) Irak, Mayjen Maan al-Saadi, mengatakan pertempuran sengit terus berlanjut hingga subuh.

"Kami bergerak lebih dalam ke kota tua (Mosul) dan telah menguasai kawasan baru di lingkungan Faruq," kata Saadi. Kemenangan pertempuran pasukan Irak telah membuat kelompok pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi itu kian tersudut.

"Penetrasi sangat sulit, hari ini pertempuran masih berlangsung," kata Saadi. Dengan kesuksesan memukul mundur kelompok IS ke wilayah sisi barat Sungai Tigris, Mosul diprediksi tidak lama lagi terbebas dari IS.

Kesuksesan pasukan Irak tidak terlepas dari bantuan serangan udara pasukan koalisi pimpinan AS. Namun, pertempuran darat masih belum mereda. Komandan CTS Irak, Kapten Ahmed Jassem, mengatakan pasukan Irak masih menghadapi serangan dari para penembak jitu IS.

"Kami tidak membawa kendaraan militer kami ke jalan-jalan sempit ini sehingga mereka (IS) tidak bisa menggunakan bom mobil. Namun, mereka menggantikan dengan bom sepeda motor dan bom dengan mobil mainan yang dikendalikan," papar Jassem. Untuk mengakhiri pertempuran dan upaya menguasai Kota Mosul, pasukan Irak menggunakan pengeras suara yang meminta kelompok IS menyerahkan diri atau ditembak mati.

Pasukan Irak juga menyebarkan 500 ribu selebaran yang dijatuhkan dari pesawat militer. Dalam selebaran itu, warga sipil diminta menjauhi tempat terbuka dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk melarikan diri.

Dengan serangan kejar yang terjadi di Mosul, korban warga sipil terus bertambah. "Kami melihat puluhan pasien baru setiap hari, termasuk anak-anak dan orangtua," kata Julia Schuerch, dokter Palang Merah Internasional.

Sementara itu, pada Senin (19/6), Organisasi Reporters Without Borders melaporkan tiga wartawan Prancis terluka akibat terkena ledakan bom ranjau darat di Mosul. Bahkan, wartawan yang berdarah Kurdi, Bakhtiyar Addad yang turut dalam peliputan di Kota Mosul, dilaporkan sudah tewas. (AFP/Ire/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya