Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Megawati Diminta Mediasi Reunifikasi Korea

31/5/2017 07:30
Megawati Diminta Mediasi Reunifikasi Korea
(AP)

PRESIDEN Korea Selatan Moon Jae-in secara khusus meminta Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri untuk bersedia menjadi utusan Korea Selatan dalam proses reunifikasi dengan Korea Utara.

"Presiden Moon Jae-in ingin saya menjadi utusan beliau pergi ke Korea Utara," ujar Megawati kepada wartawan di sela kunjungannnya di Pulau Jeju, Korea Selatan, kemarin, seusai Ketua Umum PDI Perjuangan itu bertemu dengan Presiden Korsel Moon Jae-in di Blue House, Seoul.

Megawati Soekarnoputri menilai warga Korsel dan Korut masih menginginkan terjadinya reunifikasi atau persatuan kembali dua Korea itu. Hal itu disampaikan Megawati dengan dasar bahwa saat ini warga Pulau Jeju, Korsel, masih mengirimkan jeruk hasil perkebunan mereka untuk masyarakat tetangga mereka di utara.

"Saya sangat senang upaya Jeju untuk memberikan jeruknya diperkenalkan ke Korea Utara. Itu menunjukkan rakyat kedua pihak masih menginginkan terjadinya reunifikasi," ujar Megawati di Jeju, Selasa (30/5).

Megawati sendiri menyiratkan kesediaannya menjembatani reunifikasi tersebut. Selain karena ada kedekatan secara historis antara Presiden Soekarno dan kedua Korea, Megawati juga merupakan sosok yang menginginkan terciptanya perdamaian di seluruh dunia.

Megawati menyampaikan sejatinya konsep Pancasila yang dirumuskan Presiden Soekarno, jika diterapkan negara-negara yang telah memiliki peradaban, dapat membawa perdamaian bagi seluruh dunia.

Korsel pun punya cara sendiri untuk menghormati kesediaan Megawati terlibat dalam proses reunifikasi ini. Negeri itu membangun sebuah taman dengan nama Megawati Soekarnoputri Garden di Pulau Jeju, yakni pulau yang melambangkan kedamaian.

Dalam lawatannya ke Korsel, Megawati juga diminta mewakili Asia di forum tahunan The Jeju Forum for Peace and Prosperity yang akan digelar pada 31 Mei-2 Juni 2017.

Forum itu akan dihadiri delegasi lebih dari 70 negara yang terdiri atas politikus, birokrat, diplomat, akademisi, wirausaha, dan para wartawan serta perwakilan lembaga internasional. Terdapat 71 sesi pertemuan dalam forum tersebut. (Ant/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik