Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

G-7 Bersatu Perangi Terorisme

Indah Hoesin
27/5/2017 03:15
G-7 Bersatu Perangi Terorisme
(AP Photo/Evan Vucci)

PARA pemimpin negara anggota G-7 yang bertemu di Sicilia, Italia, Jumat (26/5), menunjukkan tekad bersatu dalam memerangi terorisme. Namun, di saat yang sama, mereka terpecah ketika membahas isu perdagangan dan pemanasan global. Topik pemersatu dalam pertemuan dua hari tersebut ialah perang melawan terorisme, khususnya setelah sekitar 22 orang tewas dalam serangan bom di Kota Manchester, Inggris, Senin (22/5). Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May akan memimpin diskusi terkait dengan isu terorisme dan diperkirakan akan mengeluarkan seruan bagi negara G7 untuk memberi tekanan lebih besar kepada perusahaan-perusahaan internet agar menghapus konten ekstrem.

"Pertarungan bergerak dari medan perang ke internet," ujar seorang pejabat senior Inggris menjelang perundingan. Sebelumnya, Inggris sempat murka setelah informasi yang mereka bagikan kepada intelijen Amerika Serikat (AS) terkait dengan serangan bom Manchester bocor ke media AS. Berusaha meredakan situasi, Presiden AS Donald Trump, Kamis (25/5), berjanji mengadili mereka yang bertanggung jawab atas kebocoran tersebut dan menggambarkan hubungan kedua negara sebagai sesuatu yang harus dijaga.

Pertemuan itu juga menjadi ujian utama keseriusan pemerintah AS terkait dengan pelaksanaan kebijakan radikal mereka, khususnya isu perubahan iklim. Sejumlah pejabat senior dilaporkan bersiap hingga Sabtu (27/5) malam untuk menjembatani perbedaan tujuan Trump yang menyatakan keengganan AS berkomitmen dalam perjanjian pengurangan emisi karbon.

"Itu tidak akan menjadi diskusi yang mudah, kepresidenan Italia akan berusaha memastikan ini berguna, yang mampu membawa posisi yang berbeda semakin dekat," ujar PM Italia Paolo Gentiloni. Presiden Prancis Emmanuel Macron juga telah bersumpah mempertahankan kesepakatan perubahan iklim Paris pada 2015. "Mengenai isu iklim, penting untuk menghabiskan seluruh waktu guna mencapai konsensus," ujar sumber dari pemerintah Jerman.

"Eropa memiliki posisi yang sama dalam hal itu, tapi kita harus mengumpulkan seluruh G-7," tambah sumber yang tidak disebutkan namanya itu. Upaya untuk menjaga komitmen Trump dalam isu perubahan iklim ialah dengan meyakinkan soal pengembangan bentuk dan teknologi energi terbarukan demi memfasilitasi bahan bakar fosil yang lebih bersih.

Trump sindir NATO
Sehari sebelumnya, Kamis (25/5), Trump juga menghadiri pertemuan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Brussels, Belgia. Dalam kesempatan tersebut, presiden AS itu menegur para anggota karena gagal memenuhi standar keuangan aliansi militer. "Banyak dari negara ini berutang sejumlah uang dalam jumlah besar dari tahun-tahun sebelumnya," ujar Trump.

Pernyataan Trump itu menempatkan tekanan baru bagi NATO yang tidak melakukan apa pun terkait dengan pernyataan hubungannya yang rumit dengan aliansi pertahanan tersebut. Sebelumnya, Trump juga tidak menawarkan dukungan publik yang eksplisit atas prinsip pertahanan kolektif bersama NATO, yakni 'satu untuk semua, semua untuk satu'.
Namun, Gedung Putih menyebut kehadiran Trump telah mengisyaratkan komitmennya terhadap NATO. (AFP/AP/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya