Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
UNDANG-UNDANG (UU) tentang Layanan Kesehatan (American Health Care Act/AHCA) yang diprakarsai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menyebabkan sekitar 23 juta warga di 'Negeri Paman Sam' tidak dilayani asuransi pada 2026 mendatang. Hal itu diungkapkan Kantor Anggaran Kongres (COB) Amerika Serikat (AS) pada Rabu (24/5). Angka yang dirilis COB itu hanya turun sedikit ketimbang proyeksi yang mengacu ke UU sebelumnya yang juga didukung Trump, yakni sekitar 24 juta orang.
"Kenaikan jumlah warga yang tidak dikover asuransi berdasarkan UU itu diproyeksikan mencapai 19 juta orang pada 2020 dan menjadi 23 juta pada 2026," ungkap COB dalam sebuah laporan. Menurut lembaga itu, UU yang sudah setujui DPR AS tersebut akan mengurangi defisit federal sekitar US$119 miliar atau lebih kecil US$32 miliar jika dibandingkan dengan perkiraan penghematan UU versi sebelumnya. Hal itu bisa terjadi karena para pemimpin DPR menambahkan alokasi dana untuk mengimbangi klaim medis yang lebih mahal untuk pemegang polis tertentu.
Meski memprediksi akan banyak warga yang tidak diasuransikan, Ketua DPR AS Paul Ryan tetap memuji laporan COB. Menurutnya, laporan itu merupakan langkah positif untuk memenuhi janji Trump mencabut dan mengganti Obamacare. Di sisi lain, tim Trump merespons laporan tersebut dengan menyebutkan COB benar-benar tidak mampu memprediksi secara akurat dampak UU layanan kesehatan AS. "Kita harus mencabut dan mengganti Obamacare dengan AHCA. Itu menjadi kendaraan kita mereformasi sistem pelayanan kesehatan yang selama ini rusak," kata pejabat di Gedung Putih. Sebaliknya, politisi Partai Demokrat langsung bereaksi menolak UU yang disodorkan Partai Republik dengan mengacu ke laporan COB.
"Laporan COB menjelaskan bahwa Trumpcare akan menjadi kanker pada sistem pelayanan kesehatan AS. Hal itu akan menyebabkan biaya meroket serta membuat asuransi tidak terjangkau bagi mereka yang memiliki pre-existing condition (keadaan yang sudah ada sebelumnya) dan kalangan manula. Jutaan asuransi kesehatan akan mereka batalkan," cetus Ketua Senat Minoritas Chuck Schumer.
Menurutnya, Trumpcare merupakan mimpi buruk. Dalam UU yang baru, tercantum rencana mengembalikan Medicaid dan ketentuan yang memungkinkan perusahaan asuransi meningkatkan premi kesehatan bagi pre-existing condition. Hal itu dilarang dalam Obamacare.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved