Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PERSIDANGAN yang menghadirkan lebih dari 221 tersangka yang diduga terlibat kudeta di Turki resmi dibuka, Senin (22/5).
Ke-221 tersangka itu termasuk 26 mantan jenderal yang dituding sebagai pemimpin upaya kudeta untuk menjatuhkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada tahun lalu.
Pemerintah Turki menuding ulama Fethullah Gulen, yang berbasis di Amerika Serikat (AS), sebagai dalang utama kudeta.
Tuduhan itu telah disangkal Gulen.
Namun, nama Gulen masih masuk daftar 221 tersangka dalam surat dakwaan.
Selain Gulen, ada delapan nama dari 221 tersangka yang menurut pemerintah masih melarikan diri, sedangkan sisanya hadir di pengadilan.
Dari 26 jenderal yang diadili, ada nama mantan Kepala Angkatan Udara Turki Akin Ozturk dan Mehmet Disli, saudara anggota parlemen senior partai yang berkuasa, Saban Disli.
Mantan pembantu militer Erdogan, Kolonel Ali Yazici, juga termasuk dalam daftar tersangka yang diadili.
Beberapa dari mereka diadili karena dituding memimpin 'Dewan Perdamaian Tanah Air', nama komplotan yang disebut melakukan kudeta yang gagal dilakukan pada 15 Juli tahun lalu.
Harian Hurriyet, Minggu (21/5), melaporkan tuduhan yang dijatuhkan termasuk penggunaan kekerasan dan paksaan dalam upaya menggulingkan pemerintah Turki, menewaskan 250 warga sipil, dan mencoba membunuh 2.735 warga lainnya.
Persidangan digelar di ruang sidang terbesar di Turki, ruang sidang Sincan, yang dirancang khusus untuk menghelat sidang mengenai kudeta dan memiliki kapasitas 1.558 orang.
Para tersangka diarak ke ruang sidang di dalam kompleks penjara di Sincan, Ankara, oleh pasukan keamanan di depan kamera televisi yang meliput persidangan.
Keamanan persidangan juga dijaga ketat dengan sebuah pesawat tanpa awak (drone) dan kendaraan lapis baja di lokasi.
Sementara itu, sejumlah demonstran sambil membawa bendera Turki mencemooh para tersangka dan meneriakkan,
"Kami menginginkan hukuman mati."
Mereka juga membawa spanduk yang bertuliskan 'Bagi para martir dan veteran 15 Juli, kami menginginkan hukuman mati'.
Lebih dari 47 ribu orang telah ditangkap karena dicurigai terkait dengan kudeta gagal di Turki tersebut. (AFP/Ihs/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved