Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
EMPAT pria bersenjata tewas di Bohol, pulau yang sarat wisatawan di Filipina, setelah Presiden Rodrigo Duterte, Minggu (23/4), memerintahkan militer untuk menyapu bersih sisa-sisa anggota militan radikal itu yang gagal melakukan penculikan besar-besaran di Bohol. Pemerintah Filipina mengatakan keempat orang yang tewas serta tiga lainnya yang berhasil melarikan diri merupakan anggota Abu Sayyaf yang datang ke Bohol pada awal bulan ini dalam upaya menculik para wisatawan yang ada di pulau itu.
Upaya penculikan itu menandai peningkatan ancaman dari kelompok Abu Sayyaf yang juga disebut bertanggung jawab atas berbagai aksi pemenggalan sandera dan sejumlah aksi pengeboman di negara Asia Tenggara itu. Aksi kelompok Abu Sayyaf itu membuat Duterte menegaskan akan melancarkan aksi balasan terhadap kelompok itu. Akhir pekan lalu, seorang tentara yang diculik ditemukan dengan keadaan terpenggal setelah beberapa jam serangan militer Filipina yang menewaskan tiga anggota Abu Sayyaf. “Saya mengatakan kepada militer, ‘Jangan tidur! Temukan dan bunuh mereka! Saya ingin mereka mati. Jangan serahkan mereka kepada saya dalam keadaan hidup’,” tegas Duterte. “Mereka adalah binatang. Karenanya, saya juga bisa menjadi binatang. Saya bisa berperilaku lebih kejam daripada kalian,” imbuhnya. Enam anggota Abu Sayyaf lainnya telah tewas dalam bentrokan di Bohol pada 11 April lalu ketika tiga personel militer dan seorang polisi juga terbunuh. Militer Filipina mengatakan mereka telah memburu tujuh anggota Abu Sayyaf yang terlibat dalam upaya penculikan di Bohol selama ini. Mereka akan terus memburu tiga orang yang tersisa pada Minggu (23/4).
“Pelaku bersenjata yang merupakan orang asing di pulau ini tidak memiliki tempat untuk bersembunyi. Hanya masalah waktu sebelum ancaman di Bohol benar-benar tereliminasi,” tegas militer dan polisi Filipina dalam sebuah keterangan bersama. Kepolisian Bohol, Sabtu (22/4), mengatakan baku tembak terjadi di sebuah sawah dan perkebunan kelapa di dekat Kota Clarin yang berada di dekat lokasi pertempuran pada 11 April lalu.
Pertempuran di Bohol yang terletak sekitar 500 kilometer dari Jolo, markas kelompok Abu Sayyaf, dan 800 kilometer selatan Manila menyebabkan kekhawatiran di dunia pariwisata Filipina. Pemerintah Filipina memperingatkan negara-negara Barat setelah militer mendapat informasi bahwa Abu Sayyaf berencana melakukan aksi di Bohol pada liburan Paskah dan menculik puluhan turis asing. Hal itu memicu Amerika Serikat, Australia, dan sejumlah negara lainnya mengeluarkan travel warning. (AFP/Bas/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved