Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Lagi, Sampul Provokatif dari Charlie Hebdo

Andhika Prasetyo
05/1/2016 00:00
Lagi, Sampul Provokatif dari Charlie Hebdo
()
MAJALAH satire asal Prancis Charlie Hebdo menerbitkan edisi khusus untuk memperingati satu tahun serangan yang terjadi di kantor redaksinya di Paris, Prancis. Tabloid itu menerbitkan edisi dengan sampul bergambar seorang pria berjenggot membawa senapan Kalashnikov. Karakter itu mereka sebut menggambarkan Tuhan. Judul utama di sampul ditulis '1 An Apres, L'assassin Court Toujours', yang berarti 'Satu Tahun Berlalu, Pembunuh masih Buron.'

Edisi khusus itu akan diterbitkan secara global besok. Satu juta eksemplar pun telah disiapkan. Koleksi kartun dari lima seniman di Charlie Hebdo serta beberapa kontributor eksternal yang tewas dalam serangan juga akan mengisi halaman tabloid edisi khusus itu.

Laurent Sourisseau, kartunis yang mengambil alih pengelolaan Charlie Hebdo setelah tragedi penembakan, juga menulis editorial yang membela sekularisme. Ia mengecam kalangan fanatik brutal yang berlebihan.

Pemerintah Prancis juga akan melakukan upacara peringatan untuk mengenang tragedi Charlie Hebdo. Seremoni digelar di Place de la Republique, alun-alun timur Paris, pada 10 Januari mendatang, dengan persiapan pengamanan yang sangat ketat.

Presiden Prancis Francois Hollande, sebagaimana dikutip The Guardian, dilaporkan akan memimpin upacara peringatan itu. Sebuah pohon ek setinggi 10 meter akan ditanam sebagai peringatan peristiwa serangan.

Satire
Insiden penembakan di kantor Charlie Hebdo terjadi pada 7 Januari 2015. Setidaknya 12 orang tewas dalam peristiwa itu. Aksi brutal yang dipimpin kakak beradik Said Kouachi, 34, dan Cherif Kouachi, 32, itu diduga dilakukan sebagai respons atas terbitan Charlie Hebdo yang mencetak kartun Nabi Muhammad dan dinilai menghina agama. Dua bersaudara itu kemudian tewas dalam baku tembak dengan aparat keamanan di wilayah utara ibu kota, 9 Januari, dua hari setelah serangan terjadi.

Satu penyerang lain yang tewas merupakan Amedy Coulibaly, warga negara Prancis yang mengaku bekerja sama dengan Kouachi bersaudara. Coulibaly tewas ditembak petugas kepolisian setelah membunuh seorang polisi wanita dan empat warga sipil di supermarket Yahudi di Prancis.

Serangan di kantor redaksi Charlie Hebdo di Paris itu diklaim dilakukan cabang Al-Qaeda di Semenanjung Arab.

Yang terjadi pada Charlie Hebdo pada 2015 pun bukanlah yang pertama. Sebelumnya, tabloid yang memang dikenal lewat gambar-gambar nyeleneh dengan konsep satire itu juga pernah diserang pada 2011.

Setelah insiden di kantor tabloid itu, pernyataan simpati mengalir dari seluruh dunia. Sebanyak empat juta orang berunjuk rasa di seluruh Prancis untuk menunjukkan persatuan dan solidaritas mereka. Aksi yang melibatkan massa sebanyak itu tidak pernah terjadi di Prancis sejak pembebasan dari tirani Nazi pada 1944.

Warga muslim pun tidak luput ikut ambil bagian dalam sejumlah unjuk rasa yang mengecam pembunuhan brutal sejumlah karyawan Charlie Hebdo. Kendati dengan tegas mengutuk aksi brutal yang dilakukan kelompok milisi, sejumlah kalangan juga menyayangkan yang telah dilakukan Charlie Hebdo lewat karikatur-karikatur yang mungkin sulit diterima sebagian orang.

Tim redaksi yang berjumlah 20 orang juga pindah ke kantor baru yang alamatnya dirahasiakan dan dikabarkan dilengkapi dengan pengamanan ketat. Setelah insiden tahun lalu itu, nasib Charlie Hebdo, yang dalam kondisi keuangan buruk saat kantor redaksinya diserang, membaik. "Sekarang kami dibaca lebih banyak orang, yakni orang-orang yang memahami jenis humor yang kami sajikan," kata direktur finansial tabloid, Eric Portheault. Dia selamat dari penyerangan berkat bersembunyi di bawah meja. (AFP/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik