Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Universitas Trilogi Mulai Menyemai Technopreneur

Gnr
01/4/2017 02:06
Universitas Trilogi Mulai Menyemai Technopreneur
(Prof Asep Saefuddin---MI/RAMDANI)

MISI menciptakan technopreneur di lingkungan Universitas Trilogi pada tahun keempat sejak kampus itu didirikan mulai terwujud. Sejumlah mahasiswa di kampus yang memiliki moto Technopreneur, kolaborasi, dan kemandirian itu mulai mewujudkannya dengan mendirikan sejumlah perusahaan rintisan atau start-up.

Sejumlah start-up bahkan telah memiliki aset bernilai jumbo. Rektor Universitas Trilogi, Prof Asep Saefuddin, mencontohkan salah satunya ialah start-up di bidang agrobisnis yang menghasilkan tanaman herbal melalui sarang burung walet.

“Mereka kini punya aset yang bernilai sampai dengan Rp8 miliar,” katanya.

Kebebasan untuk menjadi technopreneur di lingkungan universitas yang berada di bawah Yayasan Dana Sejahtera Mandiri itu memang menjadi berkah bagi mahasiswa untuk berkreasi. Asep bahkan menginstruksikan jajaran universitas untuk tidak menghalangi mahasiswa menciptakan start-up dengan rantai birokrasi yang terlalu panjang.

“Kalau waktu mereka kuliah berbenturan dengan saat mereka harus presentasi ke perusahaan untuk mendapatkan modal ventura, saya akan instruksikan dosennya untuk memberikan izin. Jadi, mereka membesarkan start-up bukan karena mengelabui dosen. Jangan sampai birokrasi yang kaku malah menghambat inovasi,” ujar Asep.

Sejumlah bisnis startup yang kini berkembang di kalangan mahasiswa Universitas Trilogi sudah menjangkau berbagai macam aspek, mulai soal penerangan jalan umum, irigasi tetes, kebakaran hutan, hingga nelayan pintar.

Asep yang sudah memimpin Universitas Trilogi sejak 2014 tersebut mengaku pihak kampus hanya berperan kecil dalam membantu pengembangan usaha para mahasiswa. Meski perannya kecil, kampus menyediakan jaringan bagi mahasiswa untuk mengembangkan start-up mereka ke perusahaan yang kemudian menyalurkan modal ventura. Kebebasan untuk membangun start-up itu membuat mahasiswa Universitas Trilogi diganjar dengan menyabet peringkat kedua dalam kompetisi IBM Linux 2016.

“Kami hanya menyediakan bantuan yang kecil bagi mahasiswa. Contohnya saja untuk agrobisnis herbal sarang burung walet, kami hanya sediakan Rp10 juta. Namun, kami membantu mahasiswa membuat proposal kepada perusahaan yang berpotensi menyalurkan modal ventura,“ kata Asep yang juga Wakil Ketua Forum Rektor itu.


Dies natalis

Semangat membangun technopreneur di lingkungan kampus juga menjadi tema dalam Dies Natalis ke-4 Universitas Trilogi, yaitu Membangun kemandirian dan kesejahteraan
bangsa melalui kekuatan technopreneur bersendikan kebinekaan. Filosofi dari tema tersebut, menurut Asep, ialah bangsa Indonesia harus mandiri dan sejahtera serta kuat di bidang technopreneur.

“Kami meyakini negara yang maju dan mampu meningkatkan kesejahteraan itu ialah negara yang banyak technopreneur-nya bukan banyak pegawai negerinya. Kenapa bersendikan kebinekaan, itu karena kita terdiri dari banyak budaya. Kebinekaan adalah anugerah, jadi persatuan adalah rasa syukurnya,” tutur Asep.

Ulang tahun Universitas Trilogi jatuh pada 27 Maret. Kali ini, perayaan puncak Dies Natalis ke-4 Universitas yang dulu bernama Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Perbankan Indonesia (Stekpi) itu akan dilangsungkan pada Sabtu (1/4), bersamaan dengan wisuda angkatan pertama Universitas Trilogi.

Pada perayaan kali ini, sejumlah tokoh masyarakat yang berjasa di bidangnya juga akan menerima Trilogi Award, di antaranya kelompok musik Bimbo, petani sukses Gun Soetopo, dan psikolog anak Seto Mulyadi.

Sebelum perayaan puncak, sejumlah kegiatan dilaksanakan Universitas Trilogi. Kegiatan itu tercakup dalam tiga kategori, yaitu akademik, seni-olahraga, dan lingkungan hidup.

“Yang cukup besar yang jadikan event nasional itu ialah seminar nasional tentang pangan yang dilaksanakan 23 Maret. Kemudian tanggal 27 Maret bersama Yayasan Damandiri mengadakan silaturahmi Dies Natalis ke-4 Universitas Trilogi juga memberikan penghargaan Damandiri terhadap Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga) yang berhasil,” ujar Asep.

Ke depan, Asep menegaskan, Universitas Trilogi akan semakin menguatkan pengembangan akademik dan technopreneur di lingkungan kampus. Kegiatan itu juga akan dibantu dengan hadirnya lima pusat studi yang sudah berdiri dalam lingkungan Universitas Trilogi. (Gnr/S1-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya