Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
PERINGATAN Hari Air Sedunia tidak hanya meriah di Ibu Kota. Berbagai daerah di seluruh Indonesia turut serta menyemarakkan peringatan yang dicetuskan United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) atau Konferensi PBB mengenai Lingkungan dan Pembangunan pada 1992 di Brasil tersebut.
Kementerian PU-Pera menggelar program kampanye publik mengenai limbah air, lomba karya ilmiah remaja nasional, dan pameran nasional. Di daerah, ada gerakan 34 balai besar wilayah sungai dan kampanye publik yang bekerja sama dengan pemerintah daerah, dunia usaha, komunitas peduli sungai, dan tokoh agama.
Tengok saja Kota Yogyakarta sebagai gambaran. Pada Minggu (19/3), pemerintah kota setempat menebar ribuan benih ikan di tiga sungai utama yang membelah kota. Benih ikan yang ditebar antara lain bawal, nila, dan wader. Pejabat Wali Kota Yogyakarta Sulistyo berharap dengan penebaran ikan, masyarakat dapat kembali menikmati sungai yang bersih dan melindungi kelestarian biota. Keberadaan ikan bukan saja bermanfaat secara keekonomian, melainkan juga bagi lingkungan sungai.
“Semoga masyarakat selalu memelihara kelestarian sungai karena sungai tidak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat, termasuk menjaga kelestarian biota di dalamnya,” ujar Sulistyo di sela peringatan Hari Air Sedunia ke-25 di Yogyakarta.
Menurut dia, salah satu tindakan nyata yang bisa dilakukan masyarakat untuk menjaga kelestarian air dan sungai ialah tidak membuang sampah atau limbah ke sungai dan rutin membersihkan sungai dari tumpukan sampah dan sedimen lain. Salah satu sedimen atau pendangkalan yang cukup besar berada di Sungai Code, tepatnya di Kampung Surokarsan, Kelurahan Wirogunan. Sedimen pasir dan batu tersebut menutup hampir separuh lebar sungai. Bahkan, warga dapat berjalan-jalan atau bermain di sedimen tersebut.
“Meski demikian, pembersihan sedimen tidak bisa dilakukan secara asal karena terkadang tumpukan sedimen tersebut menopang talut yang berada di sampingnya. Harus dilakukan dengan penghitungan yang tepat,” kata Sulistyo.
Di Bandung, ada kegiatan Bebersih Sungai Cidurian pada Selasa (14/3). Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum bahkan menggandeng para penegak hukum, warga, dan komunitas dalam aksi tersebut. Tidak kurang dari 350 orang yang terdiri dari pegawai BBWS Citarum, Satker Cipta Karya, kogartap, koramil, kepolisian, mahasiswa ITB dan Unisba, komunitas, dan warga turut terjun ke Sungai Cidurian.
Dari 46 sungai yang mengalir melintasi Kota Bandung, Jawa Barat, Sungai Cidurian merupakan sungai terpanjang ke-2 setelah Sungai Cikapundung. Dengan panjang 24,86 km, Sungai Cidurian melintasi 16 kelurahan yang berada di Kota Bandung dan bermuara di Sungai Citarum di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.
Kegiatan bebersih di sungai itu memang dibutuhkan. Pasalnya, Dirjen SDA Kementerian PU-Pera Imam Santoso menyebut kualitas air di Sungai Citarum sangat jelek, bahkan paling jelek di seluruh Indonesia karena masyarakat tidak bisa menjaga kualitas sumber air.
“Jika membicarakan banjir, bukan selalu mengenai infrastruktur saja yang penting, melainkan juga upaya kita menjaga sungai tetap bersih, nyaman, bisa dinikmati, dan tidak ada pendangkalan yang diakibatkan oleh sampah yang dibuang sembarangan oleh warga atau sedimentasi,” ucap Kepala BBWS Citarum Yudha Mediawan.
Kegiatan bebersih sungai itu merupakan salah satu cara menjadikan Sungai Cidurian sebagai contoh bagi anak sungai Citarum lain dalam memberikan kontribusi untuk kesejahteraan masyarakat yang berada di sepanjang sungai. (AU/S-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved