Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PARA perwakilan negara peserta World Zakat Forum (WZF) menyepakati pemanfaatan zakat akan difokuskan untuk menjawab masalah sosial ekonomi, khususnya pengentasan rakyat dari kemiskinan dan pemberdayaan umat.
Mereka juga sepakat untuk menggunakan zakat sebagai bantuan kemanusiaan bagi negara-negara anggota yang membutuhkan, misalnya mereka yang tengah dilanda bencana. Hal itu disampaikan Seketaris Jenderal WZF periode kepengurusan 2014-2017, Ahmad Juwaini, seusai penutupan WZF di Jakarta, kemarin petang.
“Komunitas zakat dunia secara kontinu akan aktif mendiskusikan isu-isu zakat dan tantangan yang ada. WZF diharapkan mampu memberi solusi dalam kesejahteraan manusia, memperkuat kontribusi muslim dunia, serta mengembalikan kejayaan umat,” ujar Ahmad.
Ia menambahkan, forum yang digelar kelima kalinya itu menghasilkan 11 resolusi yang akan menjadi fokus kerja WZF nantinya.
“Pada intinya, kami akan merevitalisasi peran dan kontribusi zakat dalam menjawab masalah sosial ekonomi khususnya pengentasan rakyat dari kemiskinan dan pemberdayaan umat,” imbuhnya.
Dalam forum tersebut, perwakilan Indonesia kembali terpilih menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) WZF. Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bambang Soedibyo terpilih menggantikan Ahmad Juwaini sebagai Sekjen WZF untuk periode 2017-2020. Sebagai Sekjen WZF, Bambang menyampaikan pihaknya akan menjalankan 11 resolusi yang menjadi kerangka besar kerja WZF periode kepengurusan 2017-2020.
“Kepengurusan baru akan bekerja keras memperluas keanggotaan dan meningkatkan solidaritas organisasi serta bekerja dengan target yang jelas dan terukur,” kata Bambang.
Ia menambahkan, melalui WZF Indonesia belajar dari negara-negara yang telah berhasil menerapkan sistem zakat dengan lebih maju dalam hal manajemen dan pengelolaannya.
“Indonesia sendiri telah menerapkan indeks zakat nasional. Diharapkan, pada masa mendatang pengelolaan zakat semakin baik mengingat potensi zakat sangat besar di Indonesia. Saya berharap zakat akan nyata hadir tidak hanya pada tingkat individu, tapi juga menjadi urusan negara yang harus kita perbaiki terus-menerus,” ujar dia.
Dukung SDGs
Anggota Baznas Nana Mintarti menambahkan, di Tanah Air Baznas akan memperkuat kontribusi zakat di bidang kemanusiaan. “Selain itu, Baznas akan coba mendorong agar pemanfaatan zakat dapat mendukung terwujudnya agenda Sustainale Development Goals (SDGs),” imbuh dia.
WZF merupakan forum kerja sama lembaga-lembaga zakat sedunia. Pertemuan WZF diadakan tiga tahun sekali dengan mengundang pengurus lembaga zakat dari berbagai belahan dunia, termasuk dari negara nonmuslim. Sebelumnya, konferensi digelar di New York, Amerika Serikat.
WZF 2017 yang berlangsung di Jakarta sejak Rabu (15/3) mengusung tema Penguatan peran zakat sebagai instrumen global pengentasan rakyat dari kemiskinan. Forum itu dihadiri para penggerak zakat dari 18 negara. Di antaranya Arab Saudi, Malaysia, India, Jepang, dan Australia. (H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved