Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KAPTEN kapal pesiar MV Caledonian Sky yang merusak terumbu karang di jantung destinasi wisata Raja Ampat, Papua Barat, sebelumnya juga pernah melakukan pelanggaran di perairan Indonesia. Kapten Keith Michael Taylor sempat merapatkan kapal tidak pada tempatnya di Kuala Tanjung, Sumatra Utara.
“Kaptennya pernah membuat pelanggaran di Kuala Tanjung. Dia merapatkan kapal tidak sesuai aturan yang ada,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, kemarin.
Ia masih terus mendalami masalah tersebut dan akan berupaya melakukan investigasi untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam penanganan kerusakan terumbu karang. Investigasi juga mencakup izin masuk kapal, jalur pelayaran, hingga mengapa kapal pesiar berbobot 4.200 gross tonnage (gt) itu bisa dilepas ke luar perairan Indonesia setelah menghancurkan terumbu karang seluas 13.533 meter persegi. Padahal Kepolisian Daerah Papua Barat melarang kapal itu.
Luhut mengakui kapal pesiar berpenumpang 102 turis dan 79 anak buah kapal (ABK) tersebut masuk ke perairan Indonesia dengan izin resmi.
“Tapi kita dalami mengapa bisa dilepas? Karena polisi sudah mengatakan mereka tidak boleh pergi. Sekarang tim ada di sana, saya belum mau bercerita lebih jauh. Kita tunggu laporan mereka,” katanya.
Luhut menuturkan, pihaknya sudah mengirim tim untuk melakukan kajian di lapangan mengenai peristiwa tersebut. Tim terdiri atas sejumlah wakil kementerian dan lembaga yang terkait dengan kejadian tersebut. Di antaranya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata, serta Polri.
Menurut Luhut, langkah hukum akan tetap dijalankan pemerintah. Ia tidak ingin peristiwa kapal Caledonian Sky berakhir seperti kasus Montara yang merusak Laut Timor.
Hancurnya ekosistem terumbu karang berawal ketika MV Caledonian Sky masuk ke perairan destinasi wisata tersebut pada 3 Maret lalu.
Setelah mengelilingi pulau untuk mengamati keanekaragaman burung serta menikmati pementasan seni, penumpang kembali ke kapal pada 4 Maret untuk melanjutkan perjalanan ke Bitung, Sulawesi Utara. Namun, kapal tersebut kandas di atas sekumpulan terumbu karang sehingga terumbu karang rusak parah.
Butuh 30 tahun
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian LHK MR Karliansyah sebelumnya mengungkapkan, pemulihan ekosistem terumbu karang yang dirusak kapal MV Caledonian Sky membutuhkan waktu lebih dari 30 tahun karena kawasan te-rumbu karang tersebut kini dalam kondisi hancur.
Beberapa jenis terumbu karang yang hancur itu tidak ditemukan di tempat lain. Namun, populasi ikan yang ada di kawasan tersebut masih terdapat di beberapa lokasi yang memiliki terumbu karang utuh.
Ia juga mengungkapkan, berdasarkan pengalaman beberapa kali melakukan tranplantasi terumbu karang di Bali dan Ambon, dalam 12 tahun pertumbuhannya tidak signifikan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat Yusdi Lamatenggo menyatakan akan ber-koordinasi dengan sejumlah kementerian untuk menuntut kapal Caledonian Sky. (MS/Ant/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved