Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PEMERINTAH Kota Bekasi, Jawa Barat, tak mau lagi kecolongan ada warga yang tak terlayani kesehatan secara gratis.
Untuk itu, kota itu menerapkan sistem 'one stop service' di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Chasbullah agar pelayanan tak terkendala rantai birokrasi.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyampaikan tim manajemen dari RSUD dr Chasbullah saat ini sudah menerapkan sistem simplikasi layanan kesehatan. Penanganan medis akan dilakukan cepat hanya dalam satu tempat.
"Warga tidak perlu lagi urus surat keterangan tidak mampu (SKTM) di kelurahan, cukup datang langsung ke RSUD. Semua diurus di sini dan dalam waktu singkat," ungkap Rahmat.
Dengan begitu, ketika warga Kota Bekasi membutuhkan penanganan darurat, sambung dia, urusan administrasi bukan lagi jadi persoalan.
Warga akan dilayani terlebih dahulu, baru urusan administrasi akan ditangani keluarganya belakangan.
"Tidak perlu lagi bawa kartu keluarga (KK), cukup dengan nomor induk kependudukan (NIK), masyarakat otomatis terdaftar dalam program Kartu Sehat berbasis NIK," jelas dia.
Kepala Bidang Penanggulangan Fakir Miskin pada Dinas Sosial Kota Bekasi Tetty Handayani menyampaikan Kartu Sehat berbasis NIK merupakan pengganti dari surat keterangan tidak mampu (SKTM).
Warga tak perlu lagi mengurus surat pengantar dari RT, RW, kelurahan, hingga kecamatan, hanya untuk berobat gratis.
"Jadi layanan gratis ini benar-benar diprioritaskan untuk warga kurang mampu, di antaranya warga yang berpenghasilan di bawah UMR atau pekerja lepas. Tentunya, mereka tercatat sebagai warga Kota Bekasi," terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bekasi Daddy Kusradi menyampaikan pihaknya mengapresiasi bentuk perhatian pemerintah itu.
Hanya, dengan adanya Kartu Sehat berbasis NIK tersebut, ia berharap tidak ada lagi kartu ganda yang sejenis.
"Sangat kami apresiasi langkah pemerintah dengan penerbitan kartu ini. Namun, kami harap tidak ada kartu ganda dalam praktiknya," ujar Daddy.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved