Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DETEKSI dini guna pencegahan penyakit kanker pada anak merupakan langkah utama yang wajib dilakukan para orangtua untuk menyelamatkan tumbuh kembang sang buah hati. Mengenali dan mengatasi kanker pada anak hanya dapat dilakukan melalui kegiatan deteksi dini secara rutin dan periodik.
Demikian pesan penting yang disampaikan dalam seminar berjudul Kenali dan Atasi Kanker pada Anak yang diselenggarakan Siloam Hospitals bekerja sama dengan Harian Kompas, Sabtu (25/2), di Jakarta. Ahli onkologi dari Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospitals Semanggi Prof. Dr. dr. Moeslichan SpA (K) mengatakan, "Deteksi dini sangat diperlukan dan orangtua berperan penuh dalam hal ini. Meskipun kanker pada anak dapat disembuhkan namun jika itu terjadi tentu sangat berdampak psikologis serta menguras energi dan biaya bagi para orangtua. Karenanya saya ikut menyarankan agar kenali dan atasi kanker anak melalui deteksi dini."
Moeslichan menambahkan, kasus kanker pada anak, meski jarang terjadi sekitar dua persen dari kasus kanker, harus segera dikenali jika terdapat benjolan kecil pada tubuh anak. "Terlebih kanker darah atau leukemia, kanker dalam cairan yang sulit diprediksi. Karenanya segera lakukan pemeriksaan secara berkala," paparnya.
Pentingnya deteksi dini turut disampaikan dr. Lili Sriwahyuni Sulistyowati MM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dari Kementerian Kesehatan RI. Menurut Lili, terdapat tiga hal pokok dalam deteksi dini, yaitu meningkatkan kegiatan pencegahan melalui penyebaran informasi, menurunkan angka kematian, dan meningkatkan kualitas hidup penderita kanker. "Pemerintah berperan melalui penyebaran informasi. Dalam kegiatan deteksi dini dapat dilakukan melalui areal publik dan pendidikan, semisal dalam areal prasekolah atau Paud, Taman Kanak Kanak, dan areal kesehatan publik, yaitu Puskesmas, dan informasi melalui para bidan," sambutnya dalam kegiatan seminar itu.
Guna mendukung peran pemerintah dan swasta dalam meningkatkan kualitas hidup penderita kanker pada anak, Ira Soelistyo, Ketua Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), pihaknya telah berhasil mendirikan tujuh rumah singgah bagi para pasien. "Rumah singgah ini tidak saja berfungsi untuk peningkatan informasi deteksi dini, melainkan agar pasien pun selain mendapat perawatan dapat melanjutkan sekolah dan mengikuti kegiatan les seperti kegiatan anak pada umumnya," jelas Ira. Hingga 2017, rumah singgah YKAKI telah berdiri di kota Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Ujung Pandang, Manado, Semarang, dan Malang. (RO/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved