Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PEMBAHASAN Rancangan Undang Undang (RUU) Kebudayaan cukup menelan waktu yang panjang. Sejak 1982 hingga tahun inisekitar 35 tahun belum menjadi UU. Soal itu, secercah harapan menyeruak pada seminar nasional kebudayaan yang digelar Ditjen Kebudayaan Kemendikbud, di Jakarta, Rabu (8/2). Dirjen Kebudayaan Kemen-dikbud Hilmar Farid dan Ke-tua Panitia Kerja (Panja) DPR RUU Kebudayaan Ferdiansyah yakin tahun ini RUU Kebudayaan rampung menjadi UU.
Jika pembahasan dalam masa persidangan IV yang wajib digelar paling lambat 17 April 2017 tak terkendala, RUU itu dapat disahkan dalam Sidang Paripurna DPR yang akan digelar pada 27 April 2017. Seminar bertajuk Pemajuan Kebudayaan sebagai Pelaksana Amanat Pasal 32 ayat (1) UUD 1945 itu juga dihadiri Dirjen Ekonomi Kreatif dan Media Kemenpar Harry Waluyo dan pakar hukum UI Agus Sar-djono sebagai pembicara. “RUU Kebudayaan ini merupakan RUU tertua karena dibahas sejak 1982. Jika berhasil kita rampungkan akan menjadi catatan sejarah penting buat kita semua,” kata Hilmar saat membuka seminar yang dihadiri akademisi, pelaku kebudayaan, dan sejumlah anggota Komisi X DPR.
Hilmar mengakui dalam pembahasan RUU tersebut terjadi perbedaan pendapat dan perdebatan cukup tajam tetapi dapat diselaraskan. Hilmar mengatakan UU Kebudayaan penting dan perlu karena menyangkut jati diri dan identitas bangsa. “Karena tanpa ini kita berada pada kondisi mengambang. Apalagi dewasa ini banyak anak kita yang kurang peduli budayanya.”
Lebih dari itu, lanjut dia, hal ini menyangkut ketahanan budaya. Di abad ini perang sesungguhnya bukan dengan senjata, melainkan pengaruh kebudayaan. Ia mencontohkan pengaruh Korea yang sempat merasuki anak-anak muda. Ferdiansyah berharap senada pada masa sidang DPR April dapat terwujud UU Kebudayaan. “Kita mesti yakin dan percaya UU Kebudayaan ini ada manfaatnya untuk rakyat. Dengan kondisi saat ini kita berada dalam suasana genting. Semoga UU Kebudayaan turut menyelesaikan masalah bangsa,” kata politikus Partai Golkar itu. (Bay/H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved