Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Sistem Digital ELS Bantu Sekolah

05/2/2017 14:30
Sistem Digital ELS Bantu Sekolah
(Ist)

BAIK sekolah maupun universitas di Indonesia saat ini memiliki masalah yang serius dalam mengelola kegiatan sekolah dan universitas. Kendala utama yang dihadapi oleh sistem manual yakni biaya boros, performa sistem lamban, menambah beban kerja, dan tidak interaktif.

Namun dengan sistem digital yang dikembangkan oleh tim yang terdiri dari generasi muda ini, sistem manajemen dan administrasi menjadi lebih rapi, hemat, cepat dan dapat membantu pihak sekolah, universitas, dan orangtua. Edugate Learning System (ELS), begitu nama platform digital yang dikembangkan Chief Excecutive Officer (CEO) Edugate Learning System Vincent Kwan dan tim.

Bayangkan, terdapat 120 features yang dikembangkan oleh Vincent, anak muda yang saat masih kuliah sudah memimpin perusahaan sendiri, untuk mendukung proses belajar mengajar menjadi lebih baik dan terintegrasi dengan sistem digital bagi sekolah dan universitas. Sebut saja mulai dari features yang membuat proses belajar mengajar menjadi lebih efisien, mudah dan sederhana, seperti e-journals, e-book, online chatting, mobile apps, parental control, plagiarism checker yang bertujuan melakukan pengecekan karya tulis apakah karya tulis tersebut tergolong plagiat atau tidak, dan forum komunikasi bagi guru, dosen, murid, mahasiswa-mahasiswi, dan orangtua.

Di samping itu, fasilitas pendaftaran sekolah atau universitas via online dan sistem pembayaran online melalui Payment Gateaway (DOKU) dapat membantu agar proses pendaftaran murid baru menjadi lebih mudah, efisien dan hemat. Setiap pembayaran yang terkait dengan sekolah atau universitas, termasuk pemberitahuan atas laporan aktivitas siswa dapat diakses secara real-time; tersedianya akses setiap waktu dan dapat dengan mudah diakses oleh guru, dosen, murid, mahasiswa-mahasiswi, dan orangtua untuk mengetahui nilai ujian dan kegiatan belajar mengajar melalui perangkat elektronik, baik melalui komputer maupun mobile phone.

Uniknya lagi, setiap sekolah dan universitas yang memiliki sistem ELS dapat memiliki nama sendiri yang diinginkan oleh sekolah dan universitas. Ini karena sistem memang dirancang sesuai dengan permintaan pihak sekolah dan universitas (custom design).

Pihak ELS memberikan server tersendiri kepada pihak sekolah maupun universitas untuk dapat mengelola data-data pribadi milik sekolah dan universitas secara mandiri dan terintegrasi. ELS dapat menjadi sarana untuk mempromosikan nama sekolah dan universitas yang akan berdampak dengan semakin populernya nama sekolah dan universitas yang menggunakan sistem ini. Dengan popularitas sekolah dan universitas yang meningkat, jumlah murid atau amahasiswa baru akan meningkat signifikan dengan sistem ini.

“ELS lahir dari keprihatinan kami melihat sistem yang ada di sekolah dan universitas di Indonesia, yang dapat dikatakan saat ini tergolong complicated, mahal, tidak efektif dan efisien serta tidak mampu membantu secara efektif dan efisien bagi pihak manajemen sekolah atau universitas, guru, dosen, murid, mahasiswa-mahasiswi maupun orangtua. Sistem yang kita bangun ini membuat proses belajar mengajar menjadi lebih mudah dan simpel," kata Vincent Kwan. (RO/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya