Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Kesenjangan Sosial Picu Meningkatnya Konflik Sosial

Indriyani Astuti
26/1/2017 22:29
Kesenjangan Sosial Picu Meningkatnya Konflik Sosial
(ANTARA FOTO/Lucky R.)

MENINGKATNYA konflik sosial belakangan ini dianggap merupakan salah satu dampak dari kesenjangan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Hal itu disampaikan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa pada Diskusi Panel dalam rangkaian kegiatan Rapat Pimpinan Polri 2017 di STIK-PTIK Kebayoran, Jakarta, Kamis (26/1).

Turut hadir sebagai pembicara Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Niken Widiastuti.

"Konflik sosial di Indonesia selain terjadi akibat beda pendapat juga karena beda 'pendapatan'," kata Khofifah.

Diterangkan, Kemensos mencatat sekurangnya ada 143 daerah rawan konflik. Oleh karena itu, Khofifah meminta setiap daerah di Indonesia dapat melakukan deteksi dini atas berbagai potensi konflik sosial yang dapat saja terjadi di tengah-tengah masyarakat.

"Peran pemerintah daerah sangat diperlukan karena mereka lah yang paham betul kondisi di daerah masing-masing," imbuhnya.

Sebagai langkah pencegahan, lanjut Khofifah, Kemensos telah menginisiasi pembentukan forum keserasian di tingkat desa dan kabupaten di sejumlah daerah Indonesia.

Bila pada 2015 lalu baru terbentuk 175 forum keserasian sosial, pada 2016 jumlahnya meningkat lebih dari dua kali lipat yakni 500 forum.

Namun demikian, Mensos menambahkan, ketahanan keluarga merupakan kunci dalam pencegahan konflik sosial horisontal. Keluarga harus menanamkan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesetiakawanan sosial kepada anak sejak dini mengingat Indonesia memiliki beranekaragam suku, bangsa, budaya, dan agama.

"Ketahanan nasional basisnya adalah ketahanan keluarga. Jadi, jangan sepelekan itu. Semua bersumber dari keluarga," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Mensos juga mengajak masyarakat untuk menahan diri tidak mengumbar ujaran kebencian, saling mencerca, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Dia juga mengajak semua pihak jangan menyebarkan berita bohong (hoax).

Sementara itu, Dirjen IKP Kemenkominfo Niken mengatakan antara dunia nyata dan dunia maya tidak paralel. Jika di dunia nyata masyarakat kita terlihat santun, sebaliknya di dunia maya seolah budaya masyarakat kita berubah secara frontal. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya