Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Kompetisi Simulasi Bisnis Perguruan Tinggi Genjot Kewirausahaan

Syarief Oebaidillah
25/1/2017 17:14
Kompetisi Simulasi Bisnis Perguruan Tinggi Genjot Kewirausahaan
(Ist)

PENDIDIKAN berbasis simulasi merupakan salah satu representasi buatan dari proses dunia nyata untuk mencapai tujuan pendidikan melalui experiental based learning atau pembelajaran berbasis pengalaman.

Dengan kompetisi simulasi bisnis yang digelar diharapkan dapat meningkatkan entrepreneur atau kewirausahaan mahasiswa dan peserta didik.

“Metode pendidikan seperti ini merupakan metode pendidikan yang sejalan dengan visi dan misi Podomoro University yang berbasis kewirausahaan dan berkualitas Internasional. Dengan pendidikan berbasis pengalaman, maka para mahasiswa dapat memahami lebih baik tentang ilmu yang dipelajari," kata Rektor Podomoro University Cosmas Batubara di Jakarta, Rabu (25/1).

Terkait proses penyelenggaraan pendidikan berbasis pengalaman tersebut, Podomoro University bekerja sama dengan Monsoon Academy, sebagai perancang sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan atau Enterprise Resource Planning (ERP) Monsoon Simulasi.

Menurut Cosmas, kerja sama kedua institusi ini telah dijalin sejak satu tahun lalu, berlanjut hingga saat ini dengan kegiatan yang menunjang pendidikan generasi muda Indonesia di bidang akuntansi dalam meningkatkan kompetensi dan semangat kewirausahaan.

Dalam kesempatan itu, Podomoro University dan Moonson Academy meluncurkan kompetisi antaruniversitas tingkat nasional dan internasional bertajuk Podomoro University-Monsoonsim Enterprise Resource Planning (ERP) National Business Competition 2017.

Dalam kompetisi virtual bisnis itu, untuk menjadi pemenang peserta harus mengambil berbagai keputusan bisnis terhadap 12 departemen bisnis perusahaan yang saling terintegrasi satu dengan lainnya.

Kompetisi tahunan ERP Monsoonsim ini telah memasuki tahun ketiga dengan total hadiah mencapai SGD10.000.

Pada 2015, kompetisi itu diikuti 20 universitas dari tiga negara Indonesia, Malaysia, dan Singapura dengan peserta 500 mahasiswa. Pada tahun ini, Indonesia meraih rangking pertama.

Pada 2016, diikuti 45 universitas dengan peserta 1.500 mahasiswa dari 5 negara, Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Acara final digelar di kampus Universitas Indonesia, adapun grand final dilaksanakan di Singapura. Tim Indonesia meraih rangking kedua.

Pendiri Monsoon Academy, Andy Taminsyah, mengatakan, animo universitas dan mahasiswa yang ingin mengikuti kompetisi tahun ini cukup tinggi, diperkirakan sekitar 100 universitas dari 8 negara, yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, Australia, Sri Lanka, dan Hong Kong dengan 3.000 peserta.

Pada final 2017 digelar pada Agustus mendatang di kampus Podomoro University dan grand final di Bangkok pada Oktober.

Abdy menambahkan, Monsoonsim selain dipergunakan dalam kompetisi juga banyak diterapkan kalangan Universitas dalam negeri maupun di luar negeri untuk dimasukkan ke kurikulum ataupun sebagai alat bantu pengajaran.

Hemat dia, sistem pembelajaran sekarang harus dikembangkan sesuai dengan laju teknologi. Pasalnya, teknologi telah banyak mengubah cara masyarakat melakukan komunikasi, perjalanan, berbisnis, dan lain lain. Sedangkan perubahan sistem pendidikan masih belum terlalu banyak berubah sejak era 1980-an.

"Padahal kita harus memanfaatkan teknologi lebih banyak lagi untuk masuk ke dalam sistem pendidikan. Kita tidak hanya harus mengubah cara kita belajar juga mengubah cara kita mengajar," cetusnya.

Ia melanjutkan, Monsoonsim dikembangkan untuk mempermudah proses belajar maupun mengajar konsep tentang ERP bisnis yang terintergrasi, sehingga murid atau mahasiswa yang telah mengambil kelas Monsoonsim akan mampu memahami dan menghargai tentang pentingnya korelasi antara sistem perusahaan dan proses bisnis proses.

Mereka akan lebih mudah menangkap tentang gambaran besar proses bisnis sebuah perusahaan multinasional, mulai dari hulu ke hilir, seperti hubungan antara divisi keuangan dan penjualan dengan pembelian dengan bagian produksi dan bagian sumber daya manusia dan lain-lain. Mahasiswa juga akan menghargai setiap transaksi yang terjadi di perusahaan dan juga bisa memahami arti penting kerja secara kolektif. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya