Penyebar Isu Hoax Targetnya Dapat Keuntungan

STAF ahli bidang hukum Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Henri Subianto menyebut bahwa pelaku penyebar informasi hoax (berita bohong) selalu memiliki motif jahat untuk mendapatkan keuntungan dari informasi sesat yang ia sebarkan ke masyarakat.

"Motifnya bisa untuk mendapatkan keuntungan dari sisi bisnis, ekonomi, maupun politik," tutur Henri saat menjadi salah satu pembicara pada acara diskusi Konten Informasi Digital (KIDI) yang diadakan oleh Kominfo di Grand Studio Metro TV, Jakarta, Rabu (25/1).

Informasi-informasi yang tidak jelas kebenarannya tersebut, ucapnya, biasanya ditujukan untuk menjatuhkan kredibilitas para pesaing penyebar isu hoax itu sendiri. Untuk itu, pihak Kominfo menegaskan kembali bagi para pelaku penyebar hoax dapat dikenakan sanksi sesuai UU ITE.

"Kita akan lakukan penegakan hukum kalau memang melanggar UU dan menimbulkan kerugian di masyarakat," tambahnya.

Sebaran informasi hoax dikatakan oleh Henri dapat menyasar semua kalangan. Terlebih kalangan yang tidak teredukasi dan tersosialisasi dengan baik mengenai apa itu informarsi hoax.

Seseorang yang bisa diperdaya oleh informasi hoax biasanya menganggap informasi hoax sebagai kabar yang benar padahal palsu. "Kabar-kabar hoax yang bisa kita jerat dengan UU ITE itu ialah kabar yang memalsukan fakta, menuduh maupun melakukan fitnah," paparnya.

Tidak hanya menindak para pelaku penyebar informasi hoax, Kominfo juga aktif menutup situs-situs yang kebenaran informasinya tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"Kalau orangnya sudah diproses secara hukum, terbukti bersalah maka situsnya pun juga harus segera ditutup. Alatnya kan situs tersebut," pungkasnya.(OL-4)