Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Survei: Berita Ahok Paling Banyak Dikomentari Netizen

Ardi Teristi Hardi
24/1/2017 19:24
Survei: Berita Ahok Paling Banyak Dikomentari Netizen
(ANTARA)

PADA 24 Januari 2017 Center for Digital Society (CfDS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) merilis hasil riset tentang 'Isu dan Tokoh Populer Indonesia 2016'.

Terdapat fakta yang cukup menarik dalam hasil riset tokoh populer ini, yaitu calon Gubernur DKI Jakarta yang merupakan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendapatkan jumlah komentar terbanyak di berita daring (online) dan tetap medapatkan komentar yang positif dari warga dunia maya (netizen).

"Ahok mendapatkan komentar tebanyak di berita online, dan grafiknya sangat signifikan jika dibandingkan dengan tokoh lainnya," papar tim riset CfDS, Iradat, dalam keterangan tertulis yang diterima Media Indonesia, Selasa (24/1).

Meski menjelang akhir 2016 tepatnya Oktober-Desember Ahok terjerat isu penistaan agama, nada positif terhadap Gubernur nonaktif DKI itu di berita daring maupun di jejaring sosial Facebook justru meningkat secara tajam.

CfDS juga mencatat, komentar negatif masyarakat sepanjang 2016 terhadap para tokoh. Hasilnya, Presiden ke-6 Indonesia yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapat komentar negatif paling banyak ketimbang tokoh-tokoh lainnya.

Riset Tokoh Populer ini mengambil tokoh-tokoh dari 3 kategori yang berbeda yaitu dari kalangan politik, dunia hiburan, dan alim ulama.

Dari ketiga kategori tersebut didapatkan 20 tokoh publik mulai dari motivator Mario Teguh, artis Agnes Monica dan Raffi Ahmad, Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ahok, SBY, Ustaz Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), Ustaz Arifin Ilham, hingga Ustaz Felix Siauw.

Riset ini melihat seberapa tinggi atensi netizen kepada tokoh-tokoh tersebut di kanal berita daring dan Facebook.

Dalam melihat komentar yang diberikan netizen terhadap tokoh-tokoh tersebut, akan dilihat pula kecenderungan gender dari netizen yang memberikan komentar terhadap tokoh tersebut.

Selain Riset Tokoh Populer, dalam rilis riset ini terdapat beberapa isu yang menjadi sorotan selama 2016. Isu-isu tersebut dirangkum berdasarkan tanggapan netizen di empat kanal berita daring (Tribunnews, Detik, Kompas, dan Liputan 6) dan Facebook.

Riset menggunakan sampel dengan total jumlah 5.969 berita dan total jumlah komentar 12.876, baik dari berita online dan Facebook.

Dari isu spesifik dan sosial politik, bulan Oktober-Desember 2016, terdapat lima isu utama yang diolah dalam riset ini. Isu-isu tersebut yaitu reklamasi Jakarta, Pilkada DKI, vaksin palsu, mudik Lebaran, dan amnesti pajak.

Dari kelima isu tersebut berdasar pengolahan data dari tim riset CfDS memunculkan hasil bahwa secara umum isu Pilkada DKI merupakan isu yang paling banyak dikomentari serta isu dengan jumlah berita terbanyak.

"Isu yang paling banyak mendapatkan komentar di 2016 dilihat dari 4 berita online dan Facebook adalah Pilkada DKI, sedangkan yang paling sedikit adalah isu vaksin palsu," kata Daniswara, selaku tim Asisten Peneliti.

Kesimpulan dari hasil riset tentang 'Tokoh Populer di Indonesia 2016', dapat dikatakan bahwa terdapat sentimen-sentimen tersendiri dari netizen terhadap 20 tokoh dan 5 isu pilhan dalam riset tersebut.

"Terdapat pola segmentasi yang berbeda oleh netizen di kanal berita online dan Facebook," kata Viyasa selaku Research Manager CfDS.

Konfigurasi gender pun yang menjadi perhatian juga dalam riset ini, yang lebih aktif untuk berkomentar mengenai isu-isu dan tokoh di berita daring maupun Facebook cenderung laki-laki. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya