Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Antisipasi Pemerintah dan Kampus

(Rio/M-3)
22/1/2017 11:30
Antisipasi Pemerintah dan Kampus
(MI/ADAM DWI)

FENOMENA otomatisasi di dunia kerja Indonesia diakui oleh pemerintah. Sektor pertanian yang selama ini menjadi penyerap utama tenaga kerja pun harus bersiap menghadapi fenomena tersebut. Hal itu dikatakan Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Kementerian Pertanian, Astu Unadi. “Tapi otomatisasi tidak akan meninggalkan tenaga kerja, melainkan menutut tenaga kerja untuk meningkatkan keterampilan,” ujarnya Sabtu (21/1). Sebagai antisipasi tren otomatisasi, pihaknya bekerjasama dengan kementerian lain, khususnya Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Kemenaker, Sugiarto Sumas melihat pergeseran pekerjaan ke arah bidang TI dan digital. “(Pergeseran) itu memang sudah terjadi dalam lima tahun ke belakang dan akan terjadi dalam lima tahun ke depan karena memang sekarang semua perusahaan pastinya membutuhkan tenaga kerja di bidang teknik informatika dan digital,”. Sugiarto memaparkan sejak 2013 hingga 2016 telah terjadi penurunan dari 39,22 juta ke 37,77 juta atau sebesar 1,25% pada tenaga kerja di sektor pertanian.

Sektor TI yang masuk sektor jasa kemasyarakatan justru mengalami peningkatan sebesar 10,36 di angka 18,45 juta menjadi 20,36 juta. Di sisi lain, Sugiarto mengaku mengetahui banyak industri yang masih merasa kesulitan mendapatkan tenaga kerja ahli bidang TI. Para pengusaha kerap lebih memilih ‘membajak’ karyawan dari perusahaan lain ketimbang menerima lulusan baru bidang TI yang sebenarnya memang banyak di Tanah Air. Kondisi ini menunjukkan tingkat kemahiran yang masih kurang dari para lulusan baru. Sugiarto menjelaskan kondisi ini diantisipasi dengan mendorong lebih banyaknya program magang. Hal ini tidak saja diterapkan pada mahasiswa, tapi juga pada siswa sekolah kejuruan.

“Kami pemerintah sudah mendorong sejak awal agar murid yang duduk di bangku SMK jurusan TI ini sudah diarahkan untuk magang di perusahaan ketika hendak lulus nantinya sehingga ke depannya calon tenaga kerja di bidang ini sudah siap terjun ke dunia kerja,” tambahnya. Tren lapangan kerja bidang TI dan digital juga diantisipasi dunia pendidikan. Universitas Multimedia Nusantara (UMN) memilih meningkatkan literasi digital para mahasiswanya lewat penggunaan teknologi digital di sistem perkulihan maupun sistem administrasi.

Dengan begitu, mahasiswa dari segala jurusan akan terbiasa dengan sistem digital. Cara ini dipilih karena UMN melihat bahwa mahasiswa saat ini sebenarnya merupakan generasi Y yang pada dasarnya sudah terbiasa dengan dunia digital. “Sebenarnya generasi yang sedang kuliah saat ini dikategorikan ke gen Y (lahir periode 1996-1998-an) sehingga sudah terbiasa dengan dunia digital. Hanya mungkin saja terjadi digital divide, artinya ada gap antara yang dari kota besar dan dari daerah,” tutur Wakil Rektor UMN Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Andrey Andoko.

UMN menerapkan konsep belajar mengajar information & communication technology (ICT) dengan menyelaraskan karakteristik tiap mata kuliah. Oleh sebab itu, yang dilakukan ialah blending antara mata kuliah konvensional dan berbasis ICT. Misalnya desain tidak hanya menggunakan kertas, tetapi sudah komputer,” pungkasnya. (Rio/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya