Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
TELUR dinosaurus nonavian butuh waktu antara tiga dan enam bulan untuk menetas. Waktu inkubasi yang panjang itu diduga menjadi penyebab kepunahan massal dinosaurus pada 65 juta tahun yang lalu.
Penelitian yang diterbitkan pada Senin (2/1) di Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan bahwa waktu inkubasi dinosaurus nonavian sama dengan para reptil. Hal itu diperkirakan memengaruhi kemampuan dinosaurus bersaing dengan populasi hewan lain yang berkembang biak lebih cepat.
Banyak ilmuwan sebelumnya menduga lama waktu inkubasi telur dinosaurus avian dan nonavian sama dengan burung modern yang telurnya menetas setelah 11 hingga 85 hari.
Ilmuwan melakukan penelitian dengan menggunakan high-definition microscope untuk menyelidiki garis tumbuh dari fosil gigi dua embrio dinosaurus nonavian.
"Garis itu terbentuk saat gigi binatang terbentuk," ujar Gregordy Erickson, dosen dari Florida State University yang memimpin penelitian itu. "Mereka mirip dengan cincin pohon namun mereka terbentuk dalam tempo harian.
"Kita bisa menghitungnya untuk melihat berapa lama dinosaurus itu berkembang," imbuhnya.
Dari observasi tim peneliti diketahui usia kedua embrio itu ketika mereka mati, tiga dan enam bulan.
Penelitian itu membuktikan bahwa burung, keturunan dinosaurus avian, kemungkinan mengembangkan waktu inkubasi yang lebih cepat setelah berevolusi.
Perkembangan itu membuat burung memiliki keuntungan menghadapi predator serta bencana alam seperti banjir atau kekeringan serta bencana besar yang menewaskan para dinosaurus. (AFP/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved